Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
9 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
9 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
11 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
8 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
10 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
9 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sepanjang Tahun 2018, Peristiwa Gempa di Sumbar Naik Dua Kali Lipat

Sepanjang Tahun 2018, Peristiwa Gempa di Sumbar Naik Dua Kali Lipat
ilustrasi
Rabu, 02 Januari 2019 18:16 WIB

PADANG - Jumlah kejadian gempa bumi di wilayah Sumatra Barat (Sumbar) sepanjang tahun 2018 naik dua kali lipat dibanding tahun 2017. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Padang Panjang merangkum, sebanyak 454 aktivitas gempa bumi terjadi sepanjang 2018. 

Angka tersebut jauh lebih banyak ketimbang kejadian gempa bumi tahun 2017, yakni sebanyak 204 kali kejadian dan 191 kali pada 2016.

"Pada 2018, BMKG Padang Panjang mencatat peningkatan aktivitas gempabumi di wilayah Sumbar. Dilihat perbandingannya, peningkatan pada 2018 cukup drastis," jelas Kasi Data dan Informasi BMKG Padang Panjang Mamuri, Rabu (2/1/2019) seperti dilansir republika.co.id.

Bila dirinci, gempa bumi dengan magnitudo kurang dari M 3,0 skala Richter (SR) sebanyak 81 kali sepanjang 2018. Sedangkan gempa dengan magnitudo antara 3,1 hingga 4,0 sebanyak 247 kali, gempa dengan magnitudo 5,1 hingga 6,0 sebanyak 24 kali, dan gempa bumi dengan magnitudo di atas 6,0 tidak terjadi sepanjang 2018.

Mamuri menambahkan, dari kedalaman pusat gempa bisa dilihat bahwa sebanyak 380 kali gempa dangkal, kedalaman kurang dari 60 kilometer (km), terjadi di Sumbar sepanjang 2018 lalu. Gempa menengah, kedalaman pusat gempa 60-300 km, terjadi sebanyak 73 kali dan gempa dalam dengan kedalaman lebih dari 300 km terjadi sebanyak 1 kali.

"Dilihat dari lokasi dan kedalaman, gempa di Sumbar tahun 2018 didominasi gempa dari aktivitas subduksi (tumbukan) lempeng tektonik Indo-Australia yang menyusup ke bawah lempeng Eurasia," jelas Mamuri.

Kondisi geologi tersebut bisa dilihat dari rekaman gempa bumi dangkal di sebelah barat pantai barat Sumatra hingga gempa bumi menengah dan dalam di daratan Pulau Sumatra.

Sementara itu, aktivitas sesar di Sumbar didominasi oleh aktivitas Segmen Sianok. Aktivitas segmen ini menimbulkan beberapa kali gempa bumi yang dirasakan warga Bukittinggi, Padang Panjang, dan sekitarnya.

Catatan selama 2018 juga menunjukkan adanya dua kali gempa bumi merusak yang terjadi. Gempa pertama terjadi, pada Jumat (20/7), dengan pusat gempa di Kepulauan Mentawai dengan magnitudo 5,2 SR.

Gempa ini tercatat merusak 12 rumah di Kepulauan Mentawai. Selang satu hari kemudian, terjadi gempa bumi merusak di Padang Panjang dengan magnitudo 5,3 SR dan merusak 12 rumah di Padang Panjang. ***

Editor:arie rf
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77