Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Terima Kedatangan Tim Red Sparks, Menpora Dito Harap Berdampak Besar untuk Voli Indonesia
2
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Gebrakan Menpora Dito Bangkitkan Industri Olahraga dan Prestasi Olahraga Bola Voli Indonesia
3
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
Olahraga
16 jam yang lalu
Ditanya Soal Kontrak Musim Depan, Megawati Hangestri: Masih Rahasia
4
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
Olahraga
16 jam yang lalu
Red Sparks Incar Wilda Siti Nurfadhilah
5
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
Umum
14 jam yang lalu
Kondisi Tukul Arwana Mulai Membaik Menuju Kesembuhan
6
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Umum
14 jam yang lalu
Film Dokumenter tentang Kisah Celine Dion Segera Tayang
Home  /  Berita  /  Riau

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Anak di Siak Sempat Pulang ke Rumah Neneknya

Pelaku Penculikan dan Pembunuhan Anak di Siak Sempat Pulang ke Rumah Neneknya
Kamis, 03 Januari 2019 12:22 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
SIAK SRI INDRAPURA - Pelaku penculikan, pemerasan, dan pembunuhan di Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau, yang berinisial MS (19), mengakui mulai ketakutan ketika melihat banyak Polisi di rumah neneknya Jalan Indah Kasih Gang Rayana, Kelurahan Perawang, Kecamatan Tualang, tempat dimana Ayub (5) diculik.

"Jadi setelah saya tinggalkan dia (korban, red) di pohon itu, saya berencana mau pulang, tapi ke masjid dulu untuk bersih-bersih. Sampainya di rumah, adik saya bilang ke saya kalau Ayub diculik dan orangnya minta tebusan. Dan saya pura-pura kaget mendengar kabar itu," kata MS menceritakan kepada GoRiau.com, Rabu (3/1/2019) dari balik jeruji besi.

Setelah itu, MS mencoba mengaktifkan kembali telpon genggamnya untuk melihat apakah ada jawaban balasan dari Pamannya bernama Asril alias Doyok yang diperasnya senilai Rp300 juta dengan menyandra sepupunya sendiri yang masih 5 tahun, juga keponakan kesayangan Asril.

"Waktu saya aktifkan handphone, tidak ada jawaban lain dari Paman saya selain, 'Siapa ini, Jangan Main-main'. Lalu saya matikan lagi handphone saya dan ikut berkumpul bersama keluarga. Rupanya, ayah saya mengajak ke rumah nenek untuk mengetahui perkembangan kasus penculikan Ayub," ujar MS.

"Saya beranikan diri ke rumah nenek seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Rupanya saya lihat ada polisi di sana, dan saya merasa gugup sampai-sampai polisi memperhatikan saya. Lalu saya panggil teman saya yang rumahnya di dekat rumah nenek, untuk menemankan saya ngobrol," ungkap MS.

Tidak tenang hanya sampai di sana, MS kemudian berpamitan dengan ayahnya ingin pulang ke rumah. Diperjalanan, MS memutar arah ke lokasi disekapnya korban dengan niat ingin melepaskan, ke tempat yang mudah terlihat oleh orang dan mendapat pertolongan.

"Tapi sampai di sana, dia tidak bernyawa lagi. Saya pegang hidungnya tak bernafas, urat nadinya juga tak berdenyut. Karena sebelum saya tinggalkan sempat saya cekek lehernya, saya panik lalu saya gendong dan tepuk-tepuk mukanya supaya bangun, tapi tidak juga bangun," kata MS.

Melihat Ayub sudah tidak bernyawa, MS pun semakin panik dan mengubur Ayub di lumpur tempat dia terjatuh saat menggendong Ayub.

"Ayub dikubur seluruh badan saat ditinggalkan. Tapi karena hujan deras malam itu, sebagian lumpur yang menutupi tubuh Ayub tergerus air, makanya hanya sebagian tubuhnya yang tertimbun lumpur," katanya lagi. ***

Kategori:Peristiwa, Riau, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/