Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
18 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
18 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
12 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
14 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
12 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Musim Kemarau Tiba, BMKG Deteksi 7 Hotspot Kathutla

Musim Kemarau Tiba, BMKG Deteksi 7 Hotspot Kathutla
Jum'at, 04 Januari 2019 16:54 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
PEKANBARU - Memasuki musim kemarau, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi tujuh hotspot atau titik panas. Titik itu mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau.

Hal itu dikatakan Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Bibin. Dia menyebutkan, tujuh titik panas yang terpantau melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua dengan tingkat kepercayaan di atas 50 persen tersebut seluruhnya terpantau di wilayah pesisir Riau.

"Di Rokan Hilir ada empat titik panas, di Dumai dua titik dan satu titik di Rokan Hulu," katanya Jumat (4/1)

Bibin menjelaskan, dari tujuh titik panas tersebut, lima di antaranya dipastikan sebagai titik api. Titik api merupakan indikasi kuat terjadinya Karhutla dengan tingkat kepercayaan diatas 70 persen.

Kelima titik api tersebut, ada di Rokan Hilir tiga titik dan dua titik lainnya di Kota Dumai dan Rokan Hilir. Tiga titik api dengan tingkat kepercayaan mencapai 93 persen menyebar di Desa Mumugo, Kecamatan Tanah Putih.

"Sedangkan di Dumai titik api terdeteksi di Kecamatan Dumai Barat dengan tingkat confidence 83 persen," ucap Bibin.

BMKG Stasiun Pekanbaru mulai mendeteksi kemunculan titik-titik api sebagai indikasi adanya Karhutla di wilayah pesisir Riau. BMKG menyatakan kemunculan titik-titik api tersebut merupakan akibat dari peralihan musim yang terjadi di wilayah tersebut memasuki Januari 2019 ini.

Bahkan, menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, terdapat 15 hektare lahan gambut yang dalam sepekan terakhir terbakar di wilayah Rokan Hilir. Hingga kini, upaya pemadaman masih terus berlangsung di wilayah tersebut.

Sementara itu, Staf Analisa BMKG Pekanbaru Mia Fadillah mengatakan selain Rokan Hilir dan Dumai yang telah terpantau kemunculan titik api, juga terdeteksi di wilayah pesisir Riau lainnya seperti Bengkalis dan Meranti dalam keadaan rawan Karhutla.

"Potensi Karhulta di wilayah pesisir Riau cukup tinggi. Curah hujan di wilayah pesisir saat ini sangat kecil dan cuaca juga cukup panas," kata Mia.

Provinsi Riau menghadapi peralihan cuaca atau Pancaroba, dari musim penghujan ke musim kemarau. Wilayah pesisir seperti menghadapi musim kemarau lebih cepat dibanding wilayah lainnya.

Menurut Mia, musim kemarau akan terus bergeser ke wilayah lainnya di Provinsi Riau dan sepenuhnya memasuki musim kering pada akhir Januari mendatang.

"Prediksinya musim kemarau nanti akan berlanjut hingga Februari," jelasnya. (gs1)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/