Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
15 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
9 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
3 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
4 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
8 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Riau

Sebut Pemberian Bonus MTQ Gratifikasi, Ketua DDII Bengkalis: Pernyataan Caleg Simon Tendensius

Sebut Pemberian Bonus MTQ Gratifikasi, Ketua DDII Bengkalis: Pernyataan Caleg Simon Tendensius
Jum'at, 04 Januari 2019 20:18 WIB
Penulis: Ismail
BENGKALIS – Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Kabupaten Bengkalis Muhammad Subli, angkat bicara terkait tudingan calon legislatif (caleg) Simon Parlaungan yang menyebutkan pemberian bonus Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-38 tingkat Provinsi Riau tahun 2018 sebagai gratifikasi.

“Apa yang dikatakan saudara Simon Parluangan, sangat berlebihan dan tendensius, bahkan bisa merusak kerukunan umat beragama. Mengingat, tudingannya, dinilai sangat melecehkan para kader-kader Alquran yang berprestasi,” ungkap M Subli, Jumat (4/1/2019).

Dikatakan dosen STIE Syariah Bengkalis ini, pemberian bonus kepada putra-putri terbaik yang mengharumkan nama daerah, merupakan hal yang wajar dan tidak bertentangan dengan aturan negara, apalagi dari sudut pandang agama.

Pemberian bonus bagi peserta terbaik pada ajang MTQ, tak ubahnya diberikan pada atlit-atlit yang mengharumkan nama daerah, seperti pada ajang pekan olahraga daerah maupun provinsi. Bahkan di level nasional, seperti PON dan level internasional.

“Kami merasa heran dengan status Simon Parlaungan di media sosial. Lebih lancangnya, beliau menyebutkan para kader Alquran yang berprestasi, seakan disetarakan dengan bandit korupsi. Tudingan ini benar-benar menyakitkan dan melecahkan, khususnya bagi umat Islam,” ungkap Subli.

Padahal menurut Subli, pemberian bonus pada kader Alquran pada ajang MTQ kemarin, merupakan sebuah bentuk penghargaan Pemerintah Kabupaten Bengkalis terhadap putra-putra terbaik Negeri Junjungan. Bahkan pada tahun ini, juga diberikan penghargaan pada para penghafal Al Quran (hafiz dan hafizah) di Negeri Junjungan.

“Kami memberikan apresiasi kepada Bupati Bengkalis, Bapak Amril Mukminin, yang konsisten memberikan penghargaan kepada kader Al Quran. Mudah-mudahan, pada tahun berikutnya terus ditingkatkan lagi,” ungkap Subli.

Terkait dengan laporan sejumlah elemen terhadap Simon Parluangan, menurut Subli merupakan langkah tepat dan bijak. Langkah ini agar yang bersangkutan tidak gambang menebar aroma kebencian terhadap salah satu kelompok dan agama.

“Saya mendukung dan memberikan apresiasi kepada teman-teman yang telah membuat laporan. Biar lah persoalan ini ditangani secara hukum, sehingga masyarakat lebih tenang,” ungkapnya.

Subli menghimbau kepada masyarakat, khususnya umat Islam untuk lebih bijak dan tidak mudah terprovokasi menyikapi cuitan yang dilontarkan oknum caleg tersebut. Hal ini penting, untuk menjaga agar kerukunan dan keharmonisan di Negeri Junjungan tetap terjadi dengan baik. ***

Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/