Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
21 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
20 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
22 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
21 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
21 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
18 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Lion dan Citilink Berlakukan Bagasi Prabayar, YLKI Sebut ada Kenaikan Terselubung

Lion dan Citilink Berlakukan Bagasi Prabayar, YLKI Sebut ada Kenaikan Terselubung
Ilustrasi.
Kamis, 10 Januari 2019 19:38 WIB
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI menilai, penerapan bagasi berbayar yang dilakukan oleh sejumlah maskapai adalah kenaikan tarif pesawat secara terselubung. Meskipun, secara regulasi, sistem bagasi berbayar itu diakui tidak melanggar aturan.

Baru-baru ini, maskapai Citilink Indonesia akan menerapkan kebijakan bagasi berbayar, menyusul kebijakan yang lebih dahulu dilakukan oleh Lion Air.

Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi mengatakan, adanya sistem bagasi berbayar itu akan meruntuhkan klaim dari tarif maskapai berbiaya hemat atau Low Cost Carrier (LCC).

Ia menengarai, kedua maskapai tersebut mengalami biaya operasional yang tinggi, namun tidak berani menaikkan harga tiket pesawat.

"Jadi, main-main dengan bagasi berbayar ini kayak kenaikkan tarif secara terselubung. Ini saya kira, harus diwaspadai dengan Kemenhub, jangan sampai bagasi berbayar menjadi opsi dan formula terselubung oleh maskapai," kata Tulus ditemui usai diskusi di Universitas Bakrie, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019.

Di satu sisi, Tulus mengatakan, kalau alasannya adalah meningkatkan pelayanan, sejatinya itu adalah bentuk mandatori. "Setiap saat, dia harus lakukan peningkatan (layanan) tanpa ada kenaikan bagasi atau tidak," katanya.

Terkait harga tiket pesawat yang saat ini melambung tinggi, Tulus mengatakan, adalah hal yang wajar selama tidak melewati batas atas yang ditetapkan pemerintah. Jika melanggar, maskapai ditegaskan bisa ditegur, termasuk jika banting harga tiket terlalu rendah.

"Karena melanggar batas tarif itu pelanggaran berat. Soal mahal, kita lihat itu lebih ke masalah ekonomi, yaitu supply demand. Nah, itu harus melihat menyentuh batas atas atau tidak," tuturnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Viva.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/