Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
14 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
13 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
10 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
10 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
8 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Riau

Gunakan Hewan Dilindungi untuk Atraksi, Aktifis Minta Warga Boikot Sirkus Lumba-lumba di Purna MTQ

Gunakan Hewan Dilindungi untuk Atraksi, Aktifis Minta Warga Boikot Sirkus Lumba-lumba di Purna MTQ
Minggu, 13 Januari 2019 21:21 WIB
Penulis: Rizki Ganda Sitinjak
PEKANBARU - Aksi penolakan terhadap atraksi Sirkus Lumba-lumba di area depan Bandar Serai Ali Haji atau Purna MTQ Pekanbaru, Riau mendapat penolakan dari aktifis lingkungan. Atraksi itu dinilai sebagai eksploitasi terhadap hewan dilindungi dan sudah melanggar peraturan perundang-undangan, karena itu, pemerintah harus menutupnya segera.

Demikian aksi yang dilakukan oleh sejumlah aktifis dan pecinta hewan, Minggu (13/1/2019) sore. Mereka dengan tegas menolak aksi sirkus lumba-lumba yang digelar di dalam komplek Purna MTQ.

Salah seorang peserta aksi, Violetta Hasan Noor mengungkapkan, aksi sirkus lumba-lumba tersebut merupakan bentuk eksploitasi terhadap hewan dilindungi, seperti lumba-lumba, beruang madu, burung kakatua dan juga berang-berang.

Mereka sengaja dibuat lapar. Mereka diangkut dengan truk yang sempit, gelap, dan pengap. Klorin dalam kolam sering membuat mereka buta. Bunyi yang mereka dengar dalam truk, pesawat, atau musik keras pertunjukkan membuat kerusakan sonar. Tidak heran bila mereka sering ditemukan mati. Dan semua ini dengan dalih pendidikan dan pelestarian.

"Pertunjukan sirkus hewan ini bukan sebuah edukasi kepada masyarakat, tapi adalah bentuk eksploitasi terhadap hewan dilindungi," kata Violetta, sebagai kordinator lapangan.

‘’Seperti lumba-lumba, air yang digunakan bukan air laut seperti habitat aslinya, tapi air tawar yang diberi kaporit. Kalau kita ingin memberikan edukasi, kita yang pergi ke habitat mereka, bukan hewan itu yang dibawa ke habitat kita," tegasnya.

Para aktifis juga menyerukan agar warga memboikot pertunjukkan tersebut dengan tidak datang ke lokasi acara. ‘’Kami mengajak masyarakat untuk tidak datang menyaksikan pertunjukan sirkus hewan dilindungi. Pekan depan kita akan mengunjungi sekolah-sekolah mengedukasi masyarakat, sirkus itu merupakan bentuk eksploitasi," tutup Violetta. ***

Kategori:Peristiwa, Riau, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/