Fahri Hamzah: Maaf Pak Prabowo, Bapak Gagal Menunjukkan Kalau Bapak Berbahaya dan Menakutkan

JAKARTA - Politisi PKS sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah memberikan sindiran pedas ke para elite politik yang selama ini bersebarangan dengan Prabowo.

Dalam cuitanya, Fahri menulis, jika Prabowo gagal menunjukkan karakter kejam dan berbahaya.

"Maaf pak @Prabowo, Bapak gagal menunjukkan kepada publik dan rakyat Indonesia, bahwa Bapak berbahaya dan menakutkan seperti keinginan musuh-musuh politik bapak," ujar Fahri melalui akun Twitternya, Senin (14/1/2019).

Dari pantauan GoNews.co, Fahri bukan hanya membuat Sindiran, tapi juga memberikan masukan tim Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Sandi.

"Saran ke BPN, suruh pak Prabowo dan Sandiaga Uno bikin komitmen akan bayar hutang Indonesia berapapun akibat pemerintah sebelumnya. Sebab saya duga, ada yang hasut ke luar bahwa kalau mereka memimpin hutang NKRI gak bakal dibayar. Bayar aja berapapun," saranya.

Masih dalam cuitan Fahri Hamzah berikutnya, ia menulis "Pak Prabowo hanya perlu melampaui trauma dan phobia yang sudah kadung disebar oleh musuh-musuhnya. Bahwa beliau itu berbahaya dan mengancam".

"Seolah beliau akan mengacau dan merusak demokrasi serta transisi yang sudah berjalan," ujar Fahri dengan membubuhkan hastag #Indonesiamenang.

Selain itu, menurut politisi NTB ini, pidato Prabowo mungkin sedikit mengecewakan para pengikut militan. "Tapi bagus, ini memberi signal bahwa dalam pemerintahan bersama Sandiaga, semua dapat tempat. Bahkan musuh-musuhnya. Itu sejarah Prabowo. Tidak punya kebiasaan balas dendam," tulisnya.

"Tapi saya tau, seberapa serem dan bahaya Prabowo mau digambarkan, untung Prabowo memilih Sandiaga yang bukan simbol islam. Bisa habis waktu untuk menjelaskan tudingan kalau ini pasangan kombinasi 'Nasionalis radikal dan Islam Radikal' jika kemarin seorang ulama dipaksakan. Prabowo akan dituduh sekongkol dengan islam radikal untuk membentuk khilafah. Lalu rakyat akan ditakutkan bahwa Prabowo ditunggangi teroris dan ektrimisi anti NKRI. Jenderal merah putih itu akan dilumuri fitnah," tambah Fahri. ***