Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
24 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
2
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
24 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
3
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
23 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
24 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
23 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
6
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Olahraga
21 jam yang lalu
Indonesia Taklukkan Australia, Gol Tunggal Komang Buka Peluang ke Perempat Final
Home  /  Berita  /  Riau
Mengurai Buku 'Tetap Kaya dan Bahagia di Usia Senja'

'Berterimakasihlah ke Sang Pembuat Jalan'

Berterimakasihlah ke Sang Pembuat Jalan
Komaryatin memperlihatkan buku hasil karyanya. (GoNews.co)
Jum'at, 08 Februari 2019 16:23 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
DOA apabila dipanjatkan dengan sepenuh hati dan keluar dari lubuk hati yang paling dalam,  maka pintu langit akan terbuka.

Baca Juga : Angan-angan Komaryatin menjadi Orang Sukses

"Allah mulai menunjukkan jalan melalui sosok yang saya anggap sengaja dikirim untuk membuat jalan menuju cita-cita saya. Sosok tersebut adalah bapak Drs. H.  Arfan Usman," tulis Komaryatin dalam bukunya yang berjudul 'Tetap Kaya dan Bahagia di Usia Senja'.

'Tetap Kaya dan Bahagia di Usia Senja' adalah buku hasil karya Mantan Kepala Sekolah SMAN1 Dayun, Komaryatin.

Komaryatin adalah perempuan asal Jawa Tengah yang sudah menetap bertahun-tahun di Kabupaten Siak, Riau. Menurut Komaryatin, sosok di atas adalah putra daerah asli Siak. "Jadi kalau ingin melihat karakter orang melayu yang sebenarnya, menurut saya cukup melihat kepribadian dua orang itu. Beliau dikenal agamis, ramah tamah, sopan santun dan sangat menghormati orang lain apalagi kepada orang yang lebh tua, intonasi dan bahasa didalam pergaulan sehari-hari lembut dan lugas tetapi bukan berarti tidak bisa marah, beliau juga bisa marah kalau sudah menyangkut marwah atau harga diri,".

Mengapa tokoh itu ia anggap sebagai salah satu sosok yang dikirim Allah untuk menjadi sang penolong hidpunya? Karena menurutnya, orang itu adalah penyeimbang dari orang penting yang akan menjegalnya menjadi Kepala Sekolah waktu itu.

Baca Juga: 'Menjadi Guru Adalah Cita-citaku'

"Beliau tahu kekurangan dan kelemahan saya, tetapi juga tau setitik kelebihan saya. Sehingga ketika orang nomor 1 di Kabupaten Siak bertanya kepada beliau tentang diri saya, minimal ada setitik nilai plus yang bisa beliau sampaikan. Sikap beliau yang baik dan ramah tamah, menimbulkan rasa percaya diri saya,".

Tokoh selanjutnya kata dia, adalah Indra Maryanto yang menjabat sebagai  ajudan Bupati Siak, yang waktu itu dipegang H. Arwin AS. SH. "Saya mudah saja berkomunikasi dengan Indra Maryanto karena dia siswa saya waktu di SMAN 1 Siak, Indra Maryanto saya anggap sebagai penyambung lidah antara saya dengan bapak Bupati Siak, H. Arwin, AS. SH,".

Dengan harapan, semua keluh kesahnya bisa disampaikan Indra Maryanto ke sang Bupati, dengan embel-embel: Ibu Kom itu guru saya waktu di SMAN.

"Setidaknya dengan cara tersebut ada sedikit harapan buat Saya. Karena secara pribadi bapak Arwin tidak mengenal saya. Dan Bukti Indra maryanto bisa dapat dipercaya, adalah ketika ia menyampaikan segala keluh kesah saya di acara MTQ tingkat kabupten di Kecamatan Minas,".

Saat itu katanya lagi, Indra Maryanto bilang kalau Bupati ingin bukti kalau Komaryatin pernah mengikuti seleksi calon kepala sekolah. Indra maryanto juga mengatakan bahwa bukti tersebut harus segera diantar keruang dinas bupati.

"Tidak terbayangkan bahagianya saya, feeling saya mengatakan kalau Bapak Bupati bicara seperti itu berarti 50% cita-cita saya bakal terwujud,".

Baca Juga: Komaryatin Ajak Pensiunan Hidup Kaya dan bahagia.

Sedangkan tokoh berikutnya adalah bapak Drs. H. Wan Abdurrahman M.Si, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Komisi A BPKD Kabupaten Siak yang membidangi masalah pendidikan. Dengan Wan Abdurrahman itulah Komaryatin selalu melakukan komunikasi secara aktif.

"Tidak lupa saya juga berikan bukti keikutsertaan saya saat mengikuti seleksi calon kepala sekolah, saya tidak tahu persis apa yang dilakukan beliau, yang jelas setalah saya secara intens berkomunikasi dengan Arfan Usman, Indra Maryanto dan  Wan Abdurrahman, angin mulai bertiup manis terhadap saya. Tiga tahun kemudian, pada bulan September 2007 saya mendapat SK PLT atau pelaksana tugas di salah satu SMA di kabupaten siak, dan pada bulan maret 2008 saya dilantik menjadi kepala sekolah,".

Para tokoh tersebut kata Komaryatin, adalah orang –orang yang dikirim Allah untuk membantunya atau 'Sang Pembuat Jalan'.

"Allah yang menggerakkan hati mereka sehigga timbul keinginan untuk menolong saya. Selain ke 'Pembuat Jalan' terimakasih dan rasa syukur saya panjatkan ke sang pemberi jalan yaitu Allah SWT,". ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/