Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
23 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
2
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
23 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
3
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
23 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
4
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
5
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter 'Espresso'
Umum
22 jam yang lalu
Katy Perry Tampil Memukau di Video Lip Sync Lagu Sabrina Carpenter Espresso
6
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
10 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

NasDem Sebut Golput 'Sombong', Haris Azhar: Apakah Gaya Mereka Kacangan?

NasDem Sebut Golput Sombong, Haris Azhar: Apakah Gaya Mereka Kacangan?
Minggu, 10 Februari 2019 14:58 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Partai Nasdem melontarkan kata "sombong" dan "tidak bertanggungjawab" saat bicara soal Golput. Haris Azhar, kritisi partai politik peserta pemilu beserta tim pemenangannya.

"Sebaliknya, mustinya partai-partai, tim pemenangan, musti introspeksi diri ke dalam, kenapa ada golput? Apa calonnya tidak menarik? Apakah programnya tidak menjawab ekspektasi sebagian masyarakat? Apakah gaya mereka kacangan tidak menyakinkan?" kata Haris kepada GoNews.co, Minggu (10/02/2019).

Haris yang dikenal publik sebagai Tokoh Aktivis Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) sekaligus pendiri Lokataru ini menjelaskan, tidak ada hak masyarakat berbasis partisipasi pemilu. Yang ada, hak warga negara.

"Setiap warga berhak untuk dapat perlindungan dan pemenuhan hak. Kalau ada yang bilang golput tidak punya hak paska pemilu, ini bibit memilihara konflik. Dan, tidak simpatik," papar Haris.

Tren Golput, kata Haris, memang cenderung meningkat di Pemilihan Umum (Pemilu) yang menyertakan petahana sebagai calon untuk dipilih kembali. Haris mencontohkan Pemilu 2014, dimana SBY kembali maju untuk periode kedua.

"Setiap pemilu yang ada petahananya, angka Golput selalu meningkat. Alasannya, kecewa dengan petahana dan tidak yakin dengan alternatif yang ada," kata Haris yang belum mengungkap data potensi Golput Pemilu 2019.

Kemudian, kata Haris, penyataan soal Golput yang dikaitkan dengan sikap "sombong" dan "tidak bertanggungjawab" menjadi dipertanyakan dasar pemikirannya.

"Masa orang kalau Golput sombong sih? Dari mana rasionalitasnya?" ujar Haris tertawa.

Sebelumnya, Ketua Bappilu DPP Partai NasDem, Effendy Choirie atau Gus Choi mengatakan, golput dalam pemilu menunjukkan pribadi yang sombong dan tidak bertanggungjawab kepada bangsa dan negara.

"Wah pilihan saya enggak ada yang cocok, kan sombong sekali, seolah-olah dia orang paling sempurna," kata Gus Choi di Pedopo Trunojoyo, Madura, Jawa Timur, Sabtu (09/02/2019).

"Kenapa dia enggak turun langsung kalau memang dia hebat? Jadi menurut saya Golput itu memang boleh, enggak ada larangan, tetapi itu orang yang tidak bertanggung jawab," lanjutnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/