Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
22 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
2
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
3
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
22 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
4
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
Umum
22 jam yang lalu
Vicky Prasetyo Sudah Siapkan Kematian Usai Ultah ke-40
5
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
22 jam yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
6
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Umum
22 jam yang lalu
Rihanna Sebut Album Barunya Istimewa
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dua Narasumber Seminar FMPB Sebut Masalah Hukum Gagal di Era Kepemimpinan Jokowi

Dua Narasumber Seminar FMPB Sebut Masalah Hukum Gagal di Era Kepemimpinan Jokowi
Seminar setahun pemerintahan Jokowi. (Zul/GoNews.co)
Jum'at, 15 Februari 2019 16:37 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Politisi Demokrat, Alex Asmasoebrata dan Iskandarsyah dari Etos Indonesia Institute, menjadi dua pembicara yang tersisa dari total lima pembicara yang sedianya diundang hadir dalam seminar evaluasi kinerja Jokowi di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (15/02/2019).

Ahmad Riza Patria (Politisi Gerindra), Lukman Edi (PKB) dan Effendi Simbolon (PDIP), dikabarkan berhalangan menghadiri seminar bertajuk "Periode Pertama Pemerintahan Jokowi, Sukses atau Gagal?" yang diselenggarakan oleh Forum Mahasiswa Peduli Bangsa itu.

Menjadi pembicara pembuka, Iskandarsyah menyebut keberhasilan pemerintahan Jokowi di kisaran angka 60-40 persen. 40 persen ketertinggalan Jokowi itu, dinilai Iskandarsyah, terdapat di sekitaran aspek penegakkan hukum di Indonesia.

"Paling menonjol itu, soal penegakkan hukumnya," kata Iskandarsyah.

Selain itu, Iskandarsyah juga mempertanyakan soal keberhasilan revolusi mental era Jokowi. Ia mengatakan, "mental mana yang direvolusi?".

Mantan mahasiswa yang aktif turun ke jalan ini, lantas membandingkan birokrasi era Jokowi dengan birokrasi era SBY, sebelumnya. Menurut Iskandarsyah, birokrasi era Jokowi cenderung tak ramah.

"Saya aja mau ketemu (Pak) Moeldoko, itu susahnya minta ampun. Dulu, jaman SBY, gak sesulit itu saya ketemu pejabat istana," keluh Iskandarsyah.

Suara yang hampir senada dengan itu, disampaikan oleh politisi Demokrat, Alex Asmasoebrata. Alex, juga meng-underline aspek penegakan hukum era Jokowi dan keberhasilan revolusi mental era Jokowi.

Soal penegakan hukum, Alek menduga hukum memang tengah dijadikan sebagai alat kekuasaan rezim. Korbannya, kata Alex, termasuk dirinya sendiri.

"Saya sendiri kena, sekarang-dikriminalisasi. Coba cek di google nama saya!" ujar Alex.

Namun Alex mengaku, bagi dirinya, Jokowi sebagai personal bukanlah pribadi yang buruk. Jokowi, bagi Alex, hanya kurang memiliki keberanian.

"Saya ingat ajaran orang tua dahulu bahwa jujur itu tidak cukup, tapi harus juga berani," kata Alex.

Pribadi Jokowi yang demikian, dianggap Alex, menjadikan Jokowi pantas jika disebut orang hanya sebagai petugas partai. Alex kemudian berbicara soal korupsi di era Jokowi yang diyakininya Jokowi cenderung bersih dari itu.

"Beliau bagus, gak jelek. Cuman, kalo yang atas nggak terima setoran, tapi yang bawahnya jadi gede setorannya, kan...!? Saya sih bukan kata orang, saya liat sendiri," ujar Alex.

Sehingga, Alex memungkasi, "Kalau nanti dia jadi lagi, Pak Jokowi bisa lebih berani dan berhasil," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:DKI Jakarta, Politik, Pemerintahan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/