Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bingung Hastag #UninstallJokowi, Orang Korea Ini Anggap ada Virus Komputer Baru

Bingung Hastag #UninstallJokowi, Orang Korea Ini Anggap ada Virus Komputer Baru
Sabtu, 16 Februari 2019 14:54 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Viralnya hastag #UninstallBukaLapak berbalas dengan munculnya #UninstallJokowi dan #ShutDownJokowi.

Bahkan dua hastag balasan tersebut menjadi trending topik dunia di Twitter. Salahsatu cuitan yang ramai ditanggapi netizen adalah dari akun warga Korea.

Akun bernama Kimdaniels @Kangtaehyungs ini dengan polosnya mempertanyakan hastag tersebut, apakah ada hubunganya dengan virus atau program di komputer.

"What's with these hastags #UninstallJokowi #ShutDownJokowi is that a New malware or computer program?," tanya Kim, seperti yang dilihat GoNews.co pada Sabtu (16/2/2019).

"Ada apa dengan hashtag ini ? apakah itu virus atau program komputer?"

Cuitan yang dibuat pada Jumat (15/2/2019) itu, sontak dibanjiri para netizen. Ada yang menanggapi serius ada pula yang malah membuat komentar guyonan.

"Dia bukan maware atau virus komputer mpok bule, tapi itu semacam benalu pohon petai," balas akun Presiden Kacung.

"Yes! Jkw's regime are a News malware named as the Plonga plongo. For good programs or processor stabilizer in Indonesia," canda akun MakLambeTurah.

Ada juga yang bikin netizen ketawa adalah jawaban dengan bahasa jawa.

"Aku install awit rongewu patbelas. Lah jarene ora impor, ndegan impor, janji arep tuku indosat, eh tukune cilok. Jare ora naikna bbm malah naike ping rolas. Kaya kiye jaluke 5 bintang (dua periode) juwet tak uninstall bae lah,".

"Aku instal sudah dari 2014, katanya gak impor malah impor, katanya mau beli indosat malah beli cilok, katanya gak naikin bbm, eh malah sudah dua belas kali, yang begini malah minta bintang 5 (dua periode) mending aku uninstall saja," ujar akun taruna @Tirta_Adjie.

Kata Pengamat, Jokowi Berharap Feedback Terima CEO Bukalapak di Istana

Usai trending dijagad medsos. Ternyata CEO Bukalapak, Achmad Zaky dipanggil secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk minta maaf atas ulah pendukungnya.

Pengamat pun menilai, Jokowi hanya berharap feedback politik dari popularitas Bukalapak.

"Ya inikan mainan semua ini. Semua orang tahu lah Bukalapak. Apalagi ini di musim kampanye politik kayak gini," kata Pengamat politik dari Etos Indonesia Institute, Iskandarsyah kepada GoNews.co, Sabtu (16/02/2019).

Iskandarsyah, sebelumnya pernah mengatakan bahwa birokrasi Istana di era Jokowi tak sebaik era SBY. Ia pernah berusaha untuk bertemu dengan Moeldoko dalam agenda 1000 Buku untuk Masyarakat Aceh tapi kandas.

"Iya kurang lebih begitu. Dulu saya ketemu Dino Pati Jalal (era SBY-red) tidak sesulit ketemu Moeldoko saat ini. Padahal agendanya kan justru mendukung nawacitanya Jokowi soal mencerdaskan Bangsa," tutur pria yang menjabat Direktur eksekutif Etos Indonesia Institute ini.

Seperti diketahui, CEO Bukalapak, Achmad Zaky menemui Presiden Jokowi untuk mengklarifikasi cuitannya mengenai anggaran riset untuk membangun Industri 4.0 dan presiden baru. Cuitan Zaky, berbuntut pada viralnya tagar #UninstallBukalapak yang bersahut dengan #UninstallJokowi yang mendunia.

Berbeda dengan Iskandsyah, Zaky tak kesulitan bertemu dengan Jokowi di Instana. Ia mengatakan, "Presiden yang undang. Saya ucapkan terima kasih diluangkan waktu bertemu,".Mus/Zul/GNC

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/