Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
5 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
3 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
2 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
2 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Saat Unjukrasa Massa Minta Kepala DLH Meranti Dicopot, Begini Penjelasan Hendra Putra

Saat Unjukrasa Massa Minta Kepala DLH Meranti Dicopot, Begini Penjelasan Hendra Putra
Kepala DLH Kepulauan Meranti Hendra Putra saat memberikan penjelasan
Senin, 18 Februari 2019 17:00 WIB
Penulis: Gunawan
SELATPANJANG - Saat berlangsungnya aksi unjukrasa yang digelar oleh puluhan massa yang tergabung dalam Gemantara Raya, LM2R, LSM Suit Sejati dan Masyarakat pada Senin (18/2/2019), dari 5 tuntutan itu salah satunya meminta agar Kepala DLH Meranti dicopot.

Menanggapi persoalan itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kepulauan Meranti, Hendra Putra yang hadir menjumpai masa menyampaikan apresiasi dan tanggapan atas aksi tersebut.

Hendra juga menilai tidak relevan mengingat dirinya masih baru menjabat sebagai Kepala DLH.

"Jadi yang menilai gagal ini juga saya tidak tahu, karena indikator saya bertanggung jawab kepada kepala daerah (bupati)," ujarnya.

Kemudian kata Hendra, sah-sah saja bila masyarakat menilai kinerjanya. "Bagi saya itu resiko jabatan, bagi saya jabatan adalah amanah, jadi kalau mencopot ini kembali kepada pimpinan," ungkapnya.

Bahkan diakuinya bahwa apabila dicopot dari jabatannya, dirinya merasa lebih lega. "Kalau dicopot, mungkin saya lebih plong, tak ada beban berat ini pak," ungkapnya.

Diakuinya bahwa saat ini pihaknya masih terbatas dalam peralatan dan personil dalam penanganan sampah, lingkungan maupun limbah.

Hendra juga mengatakan agar dibuat secara tersendiri. "Agar ini jadi bahan acuan kami dengan perusahaan yang ada, karena jujur saya saya sangat setuju," ujar Hendra.

Dirinya menilai persoalan lingkungan hidup memang untuk generasi berikutnya. "Tidak usah seperti ini pun, disampaikan kepada saya, saya proaktif," ungkapnya.

Namun dikatakannya bila kilang sagu ditutup, maka Meranti sebagai daerah penghasil sagu utama akan berdampak pada tenaga kerja Tempatan.

"Ada berapa banyak tenaga kerja di situ, jadi ada persoalan lain yang harus kita pikirkan dan duduk bersama, mau kita apakan ini ke depan," ujarnya.

Selebihnya dikatakan Hendra dirinya tetap siap dan bertanggung jawab terkait sejumlah persoalan lingkungan.

"Saya sebagai kepala dinas saya siap bertanggung jawab terhadap tugas saya," ujarnya.

Ditambahkan Hendra pihaknya akan mengekspos persoalan ini ke kementrian. "Saya sudah bawa proposal ke ABPN, bagaimana pusat memperhatikan persoalan limbah ini, namun apa alasan pusat pak, sagu belum menjadi prioritas nasional," ungkapnya.

Walaupun demikian dirinya mengatakan tahun ini akan melakukan kerjasama dengan Universitas Riau untuk membuat kajian yang lebih baik. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77