Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
22 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
22 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
22 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
22 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
22 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Seluas 841 Hektare Hangus Terbakar, Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Berlaku Hari Ini Hingga 31 Oktober 2019

Seluas 841 Hektare Hangus Terbakar, Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla, Berlaku Hari Ini Hingga 31 Oktober 2019
Karhutla di Riau. (Istimewa)
Selasa, 19 Februari 2019 11:24 WIB
Penulis: Ratna Sari Dewi
PEKANBARU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau resmi menetapkan Status Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau pada 19 Februari hingga 31 Oktober 2019.

Gubernur Riau, Wan Thamrin Haysim mengatakan, bahwa penetapan status tersebut dilakukan menyusul dua daerah yang sudah menetapkan status siaga darurat karhutla terlebih dahulu, yakni Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis.

Di mana, dua daerah tersebut menjadi daerah terparah yang lahannya paling luas terbakar di Riau pada awal tahun ini.

"Lahan yang terbakar saja sudah mencapai sekitar 841 hektare dan paling luas itu di Bengkalis yang mencapai 625 hektare," kata Wan Thamrin di Pekanbaru, Selasa (19/2/2019).

Disamping itu, lanjut Wan, pertimbangan penetapan status siaga darurat karhutla juga didasari oleh prediksi cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru.

"Kata BMKG, curah hujan di Riau ini masih sedikit dan tidak lebat. Dan, diprediksi musim kemarau akan datang pada bulan Mei atau Juni. Makanya kita tetapkan status lebih awal," kata Wan.

Untuk itu, ia pun berharap dengan adanya penetapan status ini, penanganan karhutla dapat diatasi bersama.

"Kalau sudah ditetapkan status, pusat juga bisa ikut campur tangan. Mereka bisa bantu, mulai dari dukungan sarana dan prasarana serta anggaran," tuturnya. (advertorial)

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77