Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
10 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
2
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
10 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
10 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
10 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
5
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
8 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
10 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Rapat Koordinasi Satgas

Gubri Syamsuar: Penanganan Karhutla Tahun Ini di Riau Termasuk Cepat Dibandingkan Sebelumnya

Gubri Syamsuar: Penanganan Karhutla Tahun Ini di Riau Termasuk Cepat Dibandingkan Sebelumnya
Gubernur Riau Syamsuar pimpin Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan 2019 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Rabu, 27 Februari 2019 09:00 WIB
Penulis: Friedrich Edward Lumy
PEKANBARU - Gubernur Riau Syamsuar melaksanakan Rapat Koordinasi Satuan Tugas Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau Tahun 2019 di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Rabu (27/2/2019).

Syamsuar juga sudah mengintruksikan seluruh bupati dan walikota segera mendirikan posko siaga darurat bencana. Agar penanganan kebakaran lahan bisa cepat ditangani dan jika ada warga yang butuh pertolongan bisa langsung ditangani.

"Untuk mengatasi kebakaran lahan, dibutuhkan sinergisitas dan keterlibatan semua pihak. Apalagi saat ini cuaca di Riau masuk musim kering, sehingga cukup berpotensi terjadi kebakaran lahan. Penanganan karhutla di Riau termasuk cepat dibandingkan sebelumnya," kata Syamsuar kepada GoRiau.com.

Karhutla yang di Riau diharapkan Syamsuar bukan menjadi atensi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, melainkan atensi bersama-sama bagaimana menanggulangi karhutla tidak menyebar luas.

Badan Restorasi Gambut (BRG) diungkapkan Syamsuar, sudah mendata titik-titik rawan karhutla. Sehingga nantinya bisa dilakukan pemantauan melalui alat yang bisa mendeteksi kelembabab dan kekeringan tanah gambut.

"Kita memiliki perhatian besar secara bersama dengan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat, untuk wilayah Riau. Dalam kesempatan ini Satuan Tugas (Satgas) sudah berfungsi dan siaga 24 jam," ungkap Syamsuar.

Bagaimana penanganannya dan anggarannya, harus dikoordinasikan secara bersama-sama sambung Syamsuar. Dirinya juga berharap jangan menunggu sudah parah, baru sibuk melakukan pemadaman.

"Untuk titik api banyak sekali acuannya, Untuk itu kita harus mengacu pada Menteri LHK menggunakan satelit apa untuk memantau, jangan nanti berbeda. Kami berharap kita satu suara dan iapa yang menyampaikan," ujar Syamsuar.

Mudah-mudahan dengan adanya musim kering ini saling berkoordinasi untuk bisa menanganinya. Kendalanya masih tingginya orang membuka lahan. Dalam perjalanan banyak terjadi permasalahan, karena kebakaran bisa disebabkan karena alam atau karena faktor manusia.

"Apalagi kejadian di Pulau Rupat bukan hal yang biasa terjadi. Karena di Pulau Rupat sangat jarang terjadi karhutla. Sumber air yang jauh juga menjadi kendala di lapangan. Kalau di Rupat karena kekurangan alat sehingga Panglima TNI memberikan bantuan alat dan personil di Pulau Rupat," ungkap Syamsuar lagi.

Syamsuar juga akan turun ke 12 Kabupaten Kota di Provinsi Riau untuk melakukan pengawasan terhadap kebakaran hutan dan lahan di Riau. "Saya juga akan turun ke 12 kabupaten/kota untuk mengajak bupati/walikota agar posko siaga darurat bencana segera didirikan di semua daerah. Sehinga jika ada kebakaran bisa langsung ditangani," kata Syamsuar lagi.

Syamsuar sudah memerintahkan Sekdaprov Riau untuk segera memanggil dinas kesehatan dan segera mengirimkan bantuan ke daerah yang terdampak kabut asap akibat kebaran hutan dan lahan."Saya sudah sampaikan ke Pak Sekda. Agar ini segera diberikan bantuan," ujar Syamsuar.

BMKG Stasiun Pekanbaru memprediksi, sebagian besar wilayah di Riau akan minim curah hujanya, atau bahkan tidak akan ada hujan mulai bulan Mei. Sedangkan pada bulan Juni seluruh wilayah di Riau sudah masuk kemarau.

"Perkiraan kami kemarau di Riau bisa sampai pertengahan sampai akhir Oktober. Kami berharap BPBD Riau dan Kabupaten terus memantau informasi dari kami sehingga bisa dilakukan antisipasi sejak dini," jelas Syamsuar.

Dalam rapat koordinasi diikuti, Wakil Gubernur Riau Edy Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, dan Perwakilan KLHK RI Rafles. (advertorial)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/