Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
16 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
17 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tak Sepakat dengan Wiranto soal Kivlan Zein, OSO: Sumpah itu Demi Allah Bukan Pocong

Tak Sepakat dengan Wiranto soal Kivlan Zein, OSO: Sumpah itu Demi Allah Bukan Pocong
Oesman Sapta saat menerima dubes Rusia.
Rabu, 27 Februari 2019 21:01 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Umum Partai Hanura, Oesman Sapta Odang menyarankan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto dan Mayor Jenderal Purnawirawan TNI, Kivlan Zen tak perlu melakukan sumpah pocong untuk membuktikan dalang dari peristiwa kerusuhan 1998.

"Gimana ada sumpah pocong, sumpah pocong itu mana boleh. Sumpah pocong, sumpah itu demi Allah saya bersumpah ya, jangan sumpah pocong dong," kata Oesman saat ditemui wartawan di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (27/02/2019).

Oesman mengaku tidak tahu pasti pertikaian Wiranto dan Kivlan Zen. Namun, ia mengatakan penegakkan hukum harus dilakukan terkait peristiwa kerusuhan 1998.

"Saya kira berdua itu kan sedang bertikai, saya nggak tahu yang mana yang benar saya enggak mengikuti secara pasti. Tapi penegakan hukum itu harus dilakukan," ujarnya.

Oesman mengatakan hal tersebut adalah tantangan bagi Wiranto selaku Menko Polhukam. Ia mengatakan Menko Polhukam harus tegas dalam pelanggaran hukum.

"Jadi menkopolhukam harus tegas bahwa pelanggaran hukum harus ditindak," pungkasnya.

Sebelumnya, polemik antara Wiranto dan Kivlan Zen berawal pada saat Kivlan menuding Wiranto sebagai dalang kerusuhan 1998 dalam acara 'Para Tokoh Bicara 98' di Jakarta beberapa waktu yang lalu. Kivlan juga menuding Wiranto memainkan peranan ganda dan isu propagandis saat masih menjabat sebagai Panglima ABRI.

Tak terima dengan pernyataan itu, Wiranto menantang Kivlan dan Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto melakukan sumpah pocong supaya menjadi jelas duduk perkaranya. Ia tidak ingin ada lagi yang menuduhnya dalang kerusuhan Mei 1998.

"Saya berani ya, katakanlah berani untuk sumpah pocong saja 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu. Saya, Prabowo, dan Kivlan Zein. Sumpah pocong kita, siapa sebenarnya dalang kerusuhan itu," kata Wiranto beberapa waktu yang lalu. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/