Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
17 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tampol Hendropriyono, Demokrat: Elektabilitas Karam, Narasi Jadul Keluar Lagi

Tampol Hendropriyono, Demokrat: Elektabilitas Karam, Narasi Jadul Keluar Lagi
Politisi Demokrat, Jansen Sitindaon saat menjadi narasumber di Press Rom DPR RI. (dok. GoNews.co)
Sabtu, 30 Maret 2019 15:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Gara-gara pernyataan kontroversial, soal Khilafah versus Pancasila, Hendropriyono 'ditampol' kubu Prabowo-Sandi.

Kali ini, Wakil Ketua BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sekaligus Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon angkat bicara.

Saat dihubungi GoNews.co melalui pesan Whatsapp, Sabtu (30/3/2019), Jansen memberi 'pembuktian' bahwa yang dituduhkan Hendro Priyono tidaklah benar.

"Seperti yang saya cuit di twitter, meng-amandemen UUD saja sulitnya bukan main, apalagi mengamandemen ideologi Pancasila. Kalau mau jaga Pancasila, pak Hendro dirikan dan besarkan Partai seperti pak SBY dong. Jaga dia di parlemen sana. Bukan koar-koar begini," ujarnya.

"Ini akibat elektabilitas paslon sudah karam, narasi jadul pun keluar Lagi. Ada-ada aja! saya yang hari ini ada di internal pemenangan 02 tidak merasakan itu sama sekali," tandasnya.

Sebelumnya, Jansen juga mencuit jika Partainya yakni Demokrat menjamin tidak akan terjadi pergantian ideoligi seperti yang dikatakan Hendro jika Prabowo-Sandi menang.

"Demokrat dan @SBYudhoyono menjadi jaminan bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Memang situ aja yang tentara sini juga boss. Yang benar itu kami mau ganti Presiden bukan ganti ideologi pancasila," tulis @jansep_jsp melalui akun Twitter.

Dalam cuitan berikutnya, Caleg DPR RI dapil Sumatera Utara itu terlihat juga mengunggah dua foto yang bergambar perempuan cantik dan seksi. Perempuan-perempuan itu nampak kompak berpose dua jari, nomor urut Prabowo-Sandi.

"Masak yang beginian ini mau buat khilafah? Yg benar itu kalau kita tidak hati² malah bisa buat "khilaf", kicau Jansen melalui akun Twitternya, pada Sabtu (30/3/2019).

"Itu makanya kalau lihat pendukung #prabowosandi yang agak meluas dikit dong boss. Lihatnya yang itu-itu aja sih. Katanya intelejen..) Salam dua jari untuk Indonesia Adil Makmur,".

Untuk diketahui, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono mengungkapkan, bakal terjadi pertarungan antara dua ideologi berbedasaat Pemilu 2019.

"Pemilu kali ini yang berhadap-hadapan bukan saja hanya subjeknya. Orang yang berhadapan bukan hanya kubu, kubu dari Pak Jokowi dan kubu dari Pak Prabowo, bukan. Tapi ideologi," tutur Hendropriyono di Jakarta, Kamis (28/3/2019).

Hendropriyono mengatakan, yang bertarung pada Pemilu kali ini adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan khilafah.

Dirinya meminta masyarakat harus mulai menentukan pilihan dan memahami calon pemimpin yang dipilih pada Pemilu 2019.

"Bahwa yang berhadap-hadapan adalah ideologi Pancasila berhadapan dengan ideologi khilafah. Tinggal pilih yang mana. Rakyat harus jelas mengerti. Bahwa dia harus memilih yang bisa membikin dia selamat," ujar Hendropriyono.

Hendropriyono menjelaskan, selama ini ideologi Pancasila telah membawa kemajuan bagi Bangsa Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya.

Menurut Hendropriyono, negara-negara Islam dan Arab sekalipun lebih memilih tata negara kerajaan.

"Tidak ada lagi yang memilih khilafah ini, karena juga secara resmi sudah tidak diikuti, dibubarkan. Itu 1924," paparnya.

"Masa sekarang mau ke sana. Jangan coba-coba. Kita tahu apa yang terjadi di Suriah dan Irak adalah karena coba-coba," jelas Hendropriyono.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/