Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
24 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
2
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
Hukum
24 jam yang lalu
Suami Sandra Dewi Jadi Tersangka Korupsi
3
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
17 menit yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Home  /  Berita  /  Riau

Upaya Komunitas Pekanbaru Bertuah Selamatkan Anak-anak Bengkalis dari Bahaya Narkoba

Upaya Komunitas Pekanbaru Bertuah Selamatkan Anak-anak Bengkalis dari Bahaya Narkoba
Jum'at, 05 April 2019 01:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
PEKANBARU - Indonesia saat ini sudah menjadi negara darurat Narkoba. Bahkan menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Heru Winarko, dari hasil pengungkapan narkotika BNN bersama Polri di tahun 2018 mencapai 40.553 kasus telah diungkap dan menyita puluhan ton narkotika mulai dari ganja hingga sabu.

Berdasarkan data tahun 2018, pengungkapan kasus tindak pidana narkoba oleh BNN dan Polri juga melibatkan 53.251 tersangka.

Adapun barang bukti yang disita pada tahun 2018, antara lain ganja sebanyak 41,3 ton, sabu sebanyak 8,2 ton, dan ekstasi sebanyak 1,5 juta butir.

Dari data tahun yang sama, jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2018 juga cukup mengkhawatirkan khususnya di kalangan pelajar dan pekerja. Setidaknya ada 2.297.492 pelajar atau mahasiswa pernah menyalahgunakan narkoba di tahun 2018, sedangkan pekerja sebanyak 1.514.037 orang.

Sedangkan, kelompok pekerja sebesar 2,1 persen atau setara dengan 1.514.037 pekerja pernah menyalahgunakan narkoba pada tahun 2018.

Kabupaten Bengkalis Riau, juga disebut-sebut sebagai lokasi darurat atau disebut "Zona Merah" Narkoba.

Lokasi paling rawan adalah Desa Pambang Pesisir. Dimana desa tersebut merupakan daerah paling rawan dengan peredaran narkoba jaringan internasinal.

Terlebih lagi, desa tersebut secara geografis berdekatan dengan negara tetangga Malaysia.

Bahkan sebulan yang lalu, salah seorang yang diduga pengedar telah ditembak mati, dan pelaku lainya berhasil ditangkap petugas.

Dengan kondisi demikian, tentu bahaya narkoba bisa saja menjangkit ke anak-anak usia dini yang seharusnya menikmati masa-masa bermain dan belajar.

Komunitas Pekanbaru Bertuah, salah satu komunitas yang berawal dari Group Facebook, mengaku prihatin dengan kondisi itu.

Dengan menggandeng para donatur, Komunitas ini bergerak dengan tujuan menyelamatkan generasi penerus bangsa di Riau. Sekaligus membantu seorang pejuang bernama Nurjanah.

Nurjanah adalah salah satu perempuan yang yang peduli dengan kondisi di desa itu. Ia bergerak berusaha menyadarkan masyarakat melalui pendidikan agama.

Yakni dengan program pendidikan agama, tahfiz, tartil, tahsin, murotal dan yang lainya.

"InsyaAllah, Kami akan menggandeng beberapa donatur, berusaha membantu mengembangkan taman bacaan Alquran," ujar Koordinator Komunitas Pekanbaru Bertuah, Nita Ramayanti kepada GoNews.co, Kamis (4/4/2019).

Nita yang juga Ketua Panitia Kopdar itu menjelaskan, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar pertemuan dengan anggota komunitas, guna membahas persoalan tersebut.

"Ini semua tidak bisa dijalankan sendiri. Kami hanya bisa membantu sampunya. Dan dalam waktu dekat yang menjadi prioritas kami adalah menyediakan toilet dan tempat wuduk. Karena jumlah anak-anak murid yang diasuh ibu Nurjanah sudah mencapai 150 an anak saat ini," tandasnya.

"Kami mohon bantuan dari para donatur, sekaligus meminta doa restunya untuk berjihad demi menyelamatkan anak bangsa," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77