Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
24 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
23 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
24 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
23 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
23 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
24 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Suasana Haru Pemakaman Petugas KPPS yang Meninggal di Karawang

Suasana Haru Pemakaman Petugas KPPS yang Meninggal di Karawang
Minggu, 21 April 2019 13:15 WIB
JAKARTA - Jumlah petugas KPPS yang meninggal di pemilu 2019 bertambah. Di Karawang, Agus Mulyadi (53) anggota KPPS TPS nomor 38 di Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat meninggal pada Sabtu malam (20/4/2019). Agus adalah petugas KPPS ke 2 yang meninggal di Karawang atau yang ke 13 di Jawa Barat.

Agus memang ingin berkontribusi menyukseskan pemilu. Meski sedang sakit, dia tetap menjalankan tugas hingga malam hari," kata Roni Juanda (56) rekan Agus sesama petugas KPPS saat ditemui detik usai menguburkan Agus di pemakaman Anjun, Kelurahan Karawang Kulon, Minggu (21/4/2019).

Roni menuturkan sebelum pemilu berlangsung, Agus sebenarnya sedang sakit. Pinggangnya yang patah karena terjatuh belum pulih betul. "Tapi dia tak ingin diganti orang lain karena dia bilang ingin membantu negara," kata Roni.

Sementara itu, Ketua KPU Karawang Miftah Farid menyatakan Agus atau petugas KPPS yang sudah adalah pejuang demokrasi. Ia berharap, Agus adalah anggota KPPS terakhir yang meninggal dunia.

"Mudah - mudahan ini jadi yang terakhir meninggal dunia. Kami turut berduka karena kehilangan pejuang - pejuang demokrasi. Sebab sejatinya mereka telah bertugas sampai meninggal," kata Miftah.

Miftah menyatakan bakal menyampaikan sejumlah hal kepada KPU pusat, antara lain soal beban kerja KPPS yang tinggi, honor KPPS yang minim dan proses rekrutmen KPPS yang longgar. "Saya rasa hal ini bisa jadi kajian pemangku kepentingan di tingkat pusat," kata Miftah.

Ia juga mengusulkan supaya ada batasan usia dalam rekrutmen petugas KPPS. Sebab, kata Miftah pekerjaan KPPS cukup menguras energi. Alhasil, kata dia anggota KPPS perlu fisik dan mental yang prima. "Tugas KPPS ini tidak bisa dibilang mudah, apalagi di pemilu 2019 yang menggabungkan pilpres dan pemilihan legislatif. Buktinya belasan orang KPPS meninggal di Jabar" tuturnya.

"Sehingga ke depan KPPS perlu diisi orang muda dengan fisik prima dan bermental baik," Miftah menambahkan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:GoNews Group, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77