Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
22 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
2
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
22 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
22 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
21 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
22 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
22 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sudirman Said: Sebagai Penantang Tak Mungkin Curang, Kita Tak Punya Aparat, Tak Punya Struktur

Sudirman Said: Sebagai Penantang Tak Mungkin Curang, Kita Tak Punya Aparat, Tak Punya Struktur
Senin, 22 April 2019 18:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Sudirman Said, menilai ada kecurangan secara sistemik pada proses Pemilu Serentak 2019. Kecurangan itu, kata dia, sudah terlihat sejak awal, mulai dari daftar pemilih tetap (DPT) hingga keterlibatan aparat.

"Pemilu ini mulai dari soal DPT, sekarang kita mulai melihat betapa salahnya kebijakan kotak suara dengan kertas bukan? Kena banjir hancur, dibakar juga terbakar. Bahkan gembok dibuka dengan gunting. Belum lagi soal keterlibatan aparat di mana-mana," kata Sudirman di Media Center Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (22/4).

Maka dari itu, BPN mencurigai hasil hitung suara sementara yang ada sekarang. Mantan Menteri ESDM itu menekankan bahwa pihak oposisi tak mungkin melakukan kecurangan yang terstruktur, sistematik dan masif.

"Jadi suasana sekarang itu sebetulnya angka apapun wajib dicurigai sebagai hasil dari ketidak-fair-an. Nah yang berhak punya kesempatan tidak fair siapa? Kan tidak mungkin penantang, kita tidak punya tangan, tak punya aparat, tak punya struktur. Jadi itu logis saja," tuturnya.

Apalagi, kata dia, lembaga survei pernah salah total saat mengeluarkan hasil Pilgub Jawa tengah, Jawa Barat dan DKI Jakarta sebelumnya. Menurut Sudirman, sebagian lembaga survei tersebut memang dianggap banyak orang bagian dari tim sukses paslon tertentu.

"Ini yang juga saya alami ketika di Jateng. Jadi itulah keadaannya berbeda sekali dan Insya Allah kita akan mencatat sejarah apabila kita bersama-sama bisa meluruskan jalannya sejarah bahwa pemilu ini tidak boleh dicurangi," ujarnya.

"Hanya karena ada orang yang ingin berkuasa dengan segala cara dan itu dosa sejarah yang sangat berat kalau itu sampai terjadi," tambah Sudirman Said.

Untuk diketahui, dari hasil hitung cepat atau quick count perolehan suara pasangan Jokowi- Ma'ruf Amin unggul atas Prabowo-Subianto.

Dari hasil quick count tiga lembaga survei seperti Charta Politika, Indo Barometer dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dengan sampel suara masuk 99%, capres dan cawapres nomor urut 01 ini meraih suara berkisar 54% sedangkan Prabowo-Subianto meraih 45%.

Quick count lembaga-lembaga survei bukanlah hasil final Pemilu 2019, baik untuk pemilihan presiden maupun legislatif. Hasil resmi akan dikeluarkan oleh KPU sebagai penyelenggara Pemilu yang menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Sementara data terbaru dari real count KPU, Senin (22/4) pukul 12.00 WIB sudah 123.554 dari 813.350 Tempat Pemungutan Suara (TPS). Angka real count akan terus berubah karena perhitungan suara oleh KPU masih terus berlangsung.

Paslon nomor urut 01 Jokowi- Ma'ruf Amin unggul sementara dari real count KPU. Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 12.855.347 atau 54,79 persen.

Sementara itu, paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno memperoleh suara 10.608.652 atau 45,21 persen.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77