Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
17 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
17 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
19 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
18 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
20 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
17 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Prihatin, Ferdinand Sebut Jokowi Lebih Peduli Tabung Gas daripada Nyawa Manusia

Prihatin, Ferdinand Sebut Jokowi Lebih Peduli Tabung Gas daripada Nyawa Manusia
Minggu, 26 Mei 2019 17:15 WIB
JAKARTA - Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyindir yang dilakukan Presiden Jokowi setelah kerusuhan 22 Mei. Jokowi pertama-tama mengundang korban penjarahan 22 Mei ke Istana.

Salah satunya yang diundang adalah, Ismail (68), pemilik warung kopi dan mi rebus di perempatan Sabang, Jakarta Pusat. Tiga tabung elpiji Ismail dijarah massa pada kericuhan yang mengakibatkannya menelan kerugian sampai Rp 20 juta.

Membaca berita itu, Ferdinand pun berkicau di akun Twitternya, @FerdinandHaean2.

"Saya prihatin, sungguh prihatin melihat ini. @jokowi membelah rakyat, bukan menyatukan," kicau Ferdinand.

"Hidup dipimpin oleh presiden yang lebih peduli 2 tabung gas elpiji daripada nyawa manusia? Gila...!! Ini kegilaan...!!" kata Ferdinand dalam kicauan lainnya.

Masih dalam pernyataan Ferdinand, dia mendesak Jokowi untuk menghentikan kelakuan represif polisi dalam kerusuhan 22 Mei.

"Tuan @jokowi tolong perintahkan Polisi untuk berhenti represif menggunakan wewenangnya menghentikan gejolak politik. Di seluruh belahan bumi, tindakan seperti itu justru semakin memicu perlawanan karena tidak ada manusia yg mau ditindas kebebasannya. Sejatinya, manusia berjiwa merdeka..!!" kata dia.

Mengundang yg mengaku warungnya dijarah ke istana namun abai kepada korban kekerasan dan korban petugas pemilu menjadikan omongan itu sbg omong kosong dari seorang presiden.

Sebelumnya, Polri menyatakan video viral pemukulan seorang warga sipil oleh anggota Brimob bener adanya. Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, peristiwa di video itu terjadi di depan masjid Al Huda Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (23/5/2019) lalu.

"Dari Mabes Polri sudah menurunkan Propam. Propam sudah bekerja juga meminta keterangan beberapa saksi terkait masalah video," ujar Dedi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:suara.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/