Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
15 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
15 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
11 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
9 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Menhan Mengaku Prihatin Senior dan Juniornya di TNI Terlibat Kasus 22 Mei

Menhan Mengaku Prihatin Senior dan Juniornya di TNI Terlibat Kasus 22 Mei
Jum'at, 31 Mei 2019 18:57 WIB
JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu prihatin dengan sejumlah kasus yang menjerat purnawirawan TNI terkait aksi 22 Mei. Ia menyebut para purnawirawan itu adalah senior dan juniornya di TNI.

"Terus terang saja di sana banyak purnawirawan, itu senior saya, ada adik angkatan saya juga. Sebagai sama-sama purnawirawan sebetulnya tidak baik, ini tidak boleh terjadi. Kenapa bisa begitu?" ujar Ryamizard di kantornya, Kamis (30/5).

Diketahui mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen telah ditetapkan sebagai tersangka makar dan kepemilikan senjata api. Selain Kivlan, polisi juga menetapkan mantan Danjen Kopassus Mayor Jenderal Purnawirawan Soenarko sebagai tersangka kepemilikan senjata api.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mengatakan para purnawirawan TNI itu sudah berpuluh tahun mengabdi pada bangsa dan negara. Ia mengaku sedih karena harusnya mereka tak terjerat kasus.

"Teman-teman kita banyak yang gugur di Aceh, Papua, Timor Timur. Ini sisa yang belum gugur kenapa begitu? Kalau dikatakan sedih ya sedih saya," katanya.

Ia pun tak yakin para purnawirawan TNI ini memiliki kaitan dengan para tersangka yang berencana melakukan pembunuhan kepada empat pejabat negara. Ryamizard mengaku telah mengenal mereka selama bertahun-tahun.

"Saya kan sama-sama mereka bertahun-tahun. Tidak ada tuh bunuh-bunuhan. Kalau ngomong ya mungkin saja, nanti deh saya tanya ke dia bener apa enggak," ucapnya.
Lihat juga: Menhan Ingatkan Ancaman Ubah Mindset Ganti Pancasila

Ryamizard pun mengingatkan jika memang ada pihak yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2019 dapat melaporkan ke lembaga yang sesuai konstitusi. "Kalau kurang puas sampaikan, ada KPU atau Bawaslu. Tunjukkan tidak benarnya di mana," tutur Ryamizard.

Kasus dugaan kepemilikan senjata api yang menjerat Kivlan dan Soenarko disebut berkaitan dengan penangkapan enam orang yang diduga merencanakan pembunuhan pada Menkopolhukam Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan, dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CnnIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/