Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Parpol Pengusung Prabowo-Sandi Akan Dicap Haus Kekuasaan Jika Gabung Koalisi Pemerintah

Parpol Pengusung Prabowo-Sandi Akan Dicap Haus Kekuasaan Jika Gabung Koalisi Pemerintah
Rabu, 03 Juli 2019 17:17 WIB
JAKARTA - Partai politik pengusung Prabowo-Sandi akan dicap sebagai partai inkonsisten dan haus kekuasaan jika meninggalkan oposisi dan bergabung ke pemerintahan Jokowi-Maruf di 2019-2024.

Begitu kata Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad. Ia mengatakan, stigma negatif akan diberikan kepada parpol pendukung 02 lantaran dalam perhelatan Pilpres kemarin, mereka rajin mengkritik kebijakan Presiden petahana Joko Widodo.

"Kita lihat parpol dari elitenya mengkritik cukup kerasa kepada Pak Jokowi, program-programnya dengan berbagai kalimat yang cukup keras. Ketika tiba-tiba bergabung dalam waktu pendek setelah penetapan MK, itu bisa membuat image di masyarakat bahwa seakan-akan tidak konsisten," ucap Nyarwi Ahmad seperti dilansir GoNews.co dari Kantor Berita RMOL, Selasa (2/7).

"Yang kedua, seakan-akan partai politik ini mengejar kekuasaan," katanya.

Ia menyadari bahwa dunia politik yang ada tak bisa lepas dari unsur kepentingan. Namun dari sisi etika, parpol oposisi yang berbalik mendukung kubu koalisi pemerintah ini sangat negatif.

"Iya seperti itu (muka dua) dan seperti tidak menghiraukan suasana kebatinan orang-orang yang mendukung Capres mereka itu," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Rmol.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/