Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
20 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
2
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
14 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
16 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
5
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
14 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dewan Pembina: Jika Nyeberang ke Jokowi, Gerindra Terkubur dan Ditinggal Pendukungnya di 2024

Dewan Pembina: Jika Nyeberang ke Jokowi, Gerindra Terkubur dan Ditinggal Pendukungnya di 2024
Kamis, 04 Juli 2019 16:45 WIB
JAKARTA - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Mulyadi, mempunyai penilaian sendiri terkait isu koalisi Jokowi yang mengajak partainya ke pemerintahan. Menurutnya, ajakan itu adalah taktik untuk mematikan masa depan Gerindra.

"Keinginan koalisi pendukung pemerintah untuk mengajak bergabung buat saya adalah strategi untuk mengubur masa depan Partai Gerindra di tahun 2024 karena hilangnya kepercayaan pendukung militan Pak Prabowo, Pak Sandi dan Partai Gerindra," kata Mulyadi dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7).

Dia juga menyinggung rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi yang dilontarkan kubu Jokowi-Ma’ruf. Menurutnya, hal itu tidak perlu beralasab konyol dengan dalih menyelamatkan pendukung 02 yang masih dianggap bermasalah dengan proses hukum.

"Kemudian ada elite yang getol berupaya menggiring Gerindra masuk koalisi pendukung pemerintah tapi tidak sadar elite tersebut sedang menggali kuburan untuk masa depan partai dan aset kader yang punya potensi untuk memiliki peranan penting di negeri ini,” ucapnya.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Arsul Sani, pernah mengatakan bahwa koalisi Jokowi tidak menutup kemungkinan bagi untuk bergabung dalam pemerintahan. Menurut Arsul, Partai Gerindra bahkan menjadi partai yang lebih dihormati oleh beberapa partai untuk masuk ke Koalisi Indonesia Kerja.

“Ada memang sebagian partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra. Kenapa? Karena Gerindra dianggap lawan kontestasi yang gentle yang menggunakan jalur sesuai UU untuk kontestasi,” ujar Arsul di Gedung DPR, Jakarta, Senin (24/6) lalu.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Indonesiainside.co.id
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/