Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
19 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
19 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
3
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
20 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
4
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
20 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
21 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Olahraga
19 jam yang lalu
Ilhamsyah Bersyukur Menit Bermain Bertambah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia 2019

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga

Tunggal Putra Terhenti Di Babak Tiga
Kamis, 25 Juli 2019 21:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution

SUZHOU - Indonesia belum berhasil mengirimkan wakil tunggal putra ke babak perempat final Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia (Asian Junior Championships 2019). Berlaga di Suzhou Olympic Sports Center, Tiongkok, Kamis (25/7/2019), tiga tunggal putra yaitu Bobby Setiabudi, Syabda Perkasa Belawa dan Yonathan Ramlie harus terhenti di babak tiga.

Christian Adinata bahkan kalah lebih awal di babak dua, dari Dong Tian Yao (Tiongkok), dengan skor 13-21, 21-10, 19-21.

Bobby kalah dua game langsung 19-21, 23-21 dari Ko Shing Hei (Hong Kong). Sebelumnya Ramlie terhadang Chiang Chien Wei (Taiwan) dan kalah 18-21,18-21.

Sementara Syabda harus mengakui keunggulan Ren Cheng Ming (Tiongkok).
Bermain selama 51 menit, Syabda menyerahkan poin kemenangan kepada lawan, 21-12, 11-21, 9-21.

“Saya nggak puas dengan penampilan saya, karena hasilnya nggak sesuai dengan yang diinginkan. Kedepannya masih banyak yang harus diperbaiki. Dari segi percaya dirinya sama kualitas mainnya juga supaya nggak banyak mati sendiri,” ujar Syabda.

“Tadi kesulitan di game pertama di lapangan saya unggul angin. Jadi buat mengontrol pukulannya agak susah, gampang out terus. Sementara lawan gampang buat mengeluarkan serangan. Di game kedua kebalikannya. Bisa megang permainannya, mengontrol bola di lapangan. Sebenarnya saya sudah ketemu polanya pas di game kedua. Tapi game ketiganya lawan seperti sudah menebak permainan saya. Sayanya kurang siap,” jelas Syabda kepada Badmintonindonesia.org. ***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/