Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
3 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
2 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
2 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
5
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
33 menit yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
14 menit yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Warga Sampang Resah, Aksi Gendam Kian Marak di Kawasan Suramadu

Warga Sampang Resah, Aksi Gendam Kian Marak di Kawasan Suramadu
Korban gendam. (Beritajatim.com)
Minggu, 28 Juli 2019 15:36 WIB
SAMPANG - Aksi penipuan atau sejenis penggendaman semakin marak dan kerap kali menimpa warga Sampang. Baru-baru ini, menimpa Hj Rohana (50) dan cucunya warga Desa Madupat, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Jumat (26/7/2019) yang lalu.

Modus yang dilakukan oleh pelaku pengendaman ini hampir serupa. Yakni mencari korban di area jembatan Suramadu dengan berpura-pura menawarkan angkutan umum pelat hitam kepada warga yang hendak masuk Madura.

Tetapi, di dalam mobil (angkutan umum palsu) tersebut sebenarnya adalah komplotan penipu yang telah bersekongkol untuk menjerat korbanya. “Saat turun dari kendaraan atau mobil kawanan penipu, korban tidak merasa telah ditipu, selang beberapa menit baru sadar jika uangnya ludes, lalu korban pingsan di depan toko perhiasan Jl Panglima,” kata Suaidi, salah satu warga yang menolong korban pingsan di depan toko perhiasan.

Lanjut Suaidi, setelah sadar, korban menceritakan kronologi pengendaman tersebut. Bahwa dalam satu mobil itu, ada orang berdalih meminjam uang sebesar Rp 5 juta. Entah jurus bujuk rayu apa yang dikeluarkan oleh korban hingga dengan gampangnya menyerahkan uang tersebut.

“Dari pengakuan korban, uang yang dipinjam itu akan diganti oleh temanya setelah turun dari kendaraan. Tetapi, ternyata itu hanya modus untuk mengelabuhi korban,” ujarnya.

Sementara akibat pengendaman tersebut, korban mengalami shok dan tidak bisa dimintai keterangan. Sebab, korban pingsan dan saat sadar hanya menangis. Namun, dari ucapan yang ditangisi oleh korban. Uang yang hilang sekitar Rp 5 juta.

“Aksi kejahatan pengendaman ini sudah sering terjadi, bahkan bisa dikatakan mencapai puluhan korban. Sebab, kami sering melihat korban pengendaman ini di area jalan Panglima,” kata salah satu pemilik toko perhiasan di area Jl Panglima.

Pantauan di lokasi, selang beberapa menit kemudian korban dijemput keluarganya untuk dibawa pulang dan tidak melaporkan kejahatan tersebut ke pihak kepolisian setempat.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:beritajatim.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Hukum, Jawa Timur
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77