Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
8 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
7 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
3
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
9 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
4
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
6 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
5
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
7 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
6
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
9 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Menko Darmin Mengaku Bingung: Mestinya Rupiah Tak Selemah Ini

Menko Darmin Mengaku Bingung: Mestinya Rupiah Tak Selemah Ini
Jum'at, 02 Agustus 2019 15:00 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS sudah menembus level Rp 14.200.

Pada Jumat (2/8/2019) pukul 13:00 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 14.225. Rupiah melemah 0,82% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengaku cukup terkejut dengan kondisi nilai tukar rupiah yang terdepresiasi cukup dalam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Itu pintar-pintarnya Jerome Powell saja ngomong. Sehingga dia udah menurunkan tingkat bunga, kemudian dia bilang ini untuk membantu ekonomi AS," kata Darmin, Jumat (2/8/2019).

"Dalam konstelasi internasional, kalau dia [The Fed] turunkan [bunga] mestinya respons-nya nggak begini. Kalau dia naikkan, baru response begini," jelasnya.

Darmin tak memungkiri, pelemahan rupiah dipengaruhi dari pernyataan The Fed yang kemungkinan tak lagi akan menurunkan tingkat bunga.

Belum lagi, sambung mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) itu, ditambah dengan rencana Amerika Serikat (AS) yang akan kembali mengenakan tarif baru bagi China.

"Saya lebih cenderung menganggap itu karena kalau semuanya bilang itu adalah pengaruhnya The Fed, tapi juga adalah pengaruhnya Amerika," katanya.

Darmin masih melihat pelemahan rupiah hanya bersifat sementara. Setelah situasi global mereda, maka mata uang Garuda akan kembali ke level sebagaimana mestinya.

"Ini karena orang terpengaruh aja dengan orasi. Nanti juga dia balik lagi," tegas Darmin.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNBCIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Ekonomi, Pemerintahan, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77