Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
8 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
6 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
6 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
9 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
7 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
6 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  GoNews Group

ICW Sebut Pansel KPK tak Puaskan Publik, DPP KNPI: Jangan Ganggu Mereka Bekerja

ICW Sebut Pansel KPK tak Puaskan Publik, DPP KNPI: Jangan Ganggu Mereka Bekerja
Jum'at, 09 Agustus 2019 21:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Wakil Sekretaris Jendera (Wasekjen) DPP KNPI M Syahwan Arey, SH, MH angkat suara terkait komentar Indonesia Corruption Watch (ICW) yang menilai 40 nama calon pimpinan (capim) KPK yang lolos tes psikologi tak memuaskan publik. Bagi Syahwan, ICW jangan mudah mengatasnamakan publik terkait tahapan pemberantasan korupsi lewat KPK.

Syahwan mengingatkan ICW tidak menganggu kerja-kerja Panitia Seleksi (Pansel) Capim KPK dalam mencari figur yang terbaik. Apalagi yang mengangkat Pansel KPK adalah Presiden sehingga mereka bekerja atas nama tanggungjawab kepada Presiden Jokowi, bukan kepada ICW.

"Sejatinya ICW berhati-hati mengeluarkan statemen di hadapan publik terkait proses pemberantasan korupsi di Indonesia, termasuk memilih capim KPK. Komentar ICW itu bisa mengganggu fokus kerja Pansel, biarkan Pansel bekerja. Dan ICW jangan mengatasnamakan rakyat. Rakyat yang mana? Kita pemuda ingin Pansel bekerja independen tanpa intervensi," jelas Syahwan, Jakarta, Jumat (8/8/2019).

Syahwan yang juga Ketua LBH Ansor Maluku ini menyayangkan sikap nyinyir ICW kepada Pansel KPK. Ia curiga ada 'udang di balik batu' atas sikap nyinyir ICW tersebut.

"Jangan-jangan ICW ini ada sesuatu kok ngomong begitu di hadapan publik. Jangan-jangan ada kepentingan pribadi atau vested interest. Padahal, sejak awal Pansel mengundang ICW untuk mendaftar menjadi capim KPK. Terus kenapa dengan ICW kok tiba-tiba begitu?," tanya Syahwan.

"Yang aneh lagi dari kawan-kawan ICW ini terkait LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara) yang mereka ributkan. Kita bisa tanya lagi ke ICW, kenapa waktu seleksi tahun 2015 dan periode sebelum-sebelumnya ICW diam sajam. Tidak segaduh ini? Karena setahu kami, persyaratan yang jadi capim tidak berbeda dari tahun ini. Di mana saat mereka mendaftar, disyaratkan membuat pernyataan tertulis di atas meterai akan menyerahkan LHKPN jika terpilih," paparnya.

Tak hanya itu, Syahwan meminta publik memberikan dukungan kepada Pansel KPK dengan melaporkan data-data pendukung Capim KPK sebagai bahan tambahan untuk dipertimbangkan.

"Kita harus dukung Pansel bekerja, karena mereka bekerja yang didukung oleh KPK, juga BIN dan PPATK. Tapi laporan masyarakat jadi salah satu bahan pertimbangan untuk mengerucutkan 40 ke 20 hingga ke 10 yang diantar untukbdipilih di Komisi III DPR RI jadi 5 orang terbaik jadi Pimpinan KPK terbaru," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77