Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
4 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
4 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
4 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
4 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
4 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Guru Muda di Pekanbaru yang Ditemukan tak Bernyawa dengan Selendang di Leher Ternyata Baru Dua Bulan Kos

Guru Muda di Pekanbaru yang Ditemukan tak Bernyawa dengan Selendang di Leher Ternyata Baru Dua Bulan Kos
Ilustrasi (int)
Minggu, 18 Agustus 2019 12:15 WIB
Penulis: Rizki Ganda Sitinjak
PEKANBARU - Sania Putri (23), guru muda yang ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Swakarya, Pekanbaru, ternyata baru dua bulan di kos-kosan tersebut. Korban berasal dari Rantau Prapat, Sumatera Utara yang kegiatan sehari-harinya mengajar di salah satu pesantren yang ada di Kecamatan Tampan, Pekanbaru.

''Setahu saya, dia baru dua bulan terakhir korban tinggal di kos-kosan ini," terang Ketua pemuda RT 02 RW 07, Jalan Swakarya, Agus Dose kepada wartawan, Minggu (18/8/2019).

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang guru muda berusia 23 tahun bernama Sania Putri ditemukan sudah tidak bernyawa di kamar kosnya di Jalan Swakarya, Pekanbaru, Riau, Sabtu (17/8/2019) malam. Sania diduga bunuh diri karena leher korban terjerat selendang, dan saat ditemukan, selendang hijau yang dikenakan guru salah satu sekolah dasar (SD) swasta (dikabarkan pesantren) di Pekanbaru itu, terhubung ke teralis jendela.

''Penyebab kematian korban masih diselidiki. Saat ini jasadnya sedang divisum di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau,'' ujar Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan sambil menjelaskan kronologis penemuan korban.

Juper menjelaskan, penemuan jasad korban berawal saat ada tukang catering datang mengantar pesanan korban. Namun karena pintu kamar korban tertutup, tukang catering tersebut menitipkan pesanan korban kepada saksi Yelmita, yang juga penghuni kos di sana. Oleh Yelmita, pesanan itu pun diantar ke kamar korban. Namun tetap saja pintu kamar korban masih tertutup dan terkunci. Sementara lampu kamar juga dalam kondisi mati.

''Saksi Yelmita menggedor pintu kamar namun tidak ada jawaban. Saksi yang mulai curiga, lalu menghubungi saksi Putri yang juga penghuni kos tersebut dengan tujuan meminta nomor HP korban,'' ungkap Juper.

Setelah saksi Yelmita mendapat nomor korban, dia pun mencoba menghubunginya. Sambungan telepon masuk, namun tidak diangkat. Padahal suara dering handphone korban saat dihubungi, terdengar dari dalam kamar. Akhirnya saksi Yelmita pergi meminta bantuan kepada Ketua RT dan warga sekitar. Pintu kamar kos korban lantas didobrak.

''Setelah pintu terbuka dan lampu kamar dinyalakan, warga kaget melihat korban sudah meninggal dunia dengan posisi leher terjerat selendang,'' paparnya.

Peristiwa itu kemudian dilaporkan warga ke Polsek Tampan. Tak lama berselang, polisi datang dan langsung melakukan olah TKP. Sementara jasad korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Riau guna kepentingan pemeriksaan lebih lanjut. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/