Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
13 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
11 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
12 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
14 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
11 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
14 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Tindakan Blunder Polisi Kirim Miras ke Mahasiswa Papua

Tindakan Blunder Polisi Kirim Miras ke Mahasiswa Papua
Senin, 26 Agustus 2019 14:33 WIB
JAKARTA - Tindakan anggota kepolisian memberi minuman keras kepada mahasiswa Papua di Bandung dinilai tak tepat. Pemberian miras justru dinilai memperparah situasi di Papua yang sempat memanas.

Pengamat kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan, pemberian miras itu justru dapat merusak citra kepolisian.

"Menurut saya konyol juga itu. Di tengah isu yang sekarang lagi panas, tindakan seperti itu blunder bagi kepolisian," ujar Bambang seperti dilansir GoNews.co dari CNNIndonesia.com, Senin (26/8/2019).

Bambang tak menampik miras merupakan hal yang lumrah bagi masyarakat Papua. Polisi pun dinilai ingin melakukan pendekatan secara emosional dengan membagikan miras tersebut. Namun, menurutnya, persepsi masyarakat Indonesia terhadap miras selama ini masih negatif.

"Di Papua miras mungkin sesuatu yang lumrah, tapi secara umum ini akan merusak citra kepolisian sendiri," katanya.

Ketimbang memberi miras, ucap Bambang, polisi mestinya bisa melakukan pendekatan lain yang lebih positif pada mahasiswa Papua yang berdemo. "Dengan tindakan atau kegiatan lain yang lebih positif akan lebih manfaat ketimbang berbagi miras," ucap Bambang.

Menurutnya, anggota polisi yang membagikan miras tersebut harus diberi sanksi tegas agar peristiwa serupa tak kembali berulang.

"Sanksi etis seperti teguran saya rasa tepat karena ini persoalan persepsi publik secara umum," tuturnya.

Sebelumnya, puluhan mahasiswa dari elemen Ikatan Mahasiswa se-Tanah Papua (Imasepa) dan Solidaritas Peduli Kemanusiaan di Bandung menolak dan mengembalikan dua dus miras beralkohol. Puluhan botol miras tersebut berasal dari polisi wanita bernama Komisaris Sarce Christiati.

Sarce disebut menitip pesan bahwa penerima miras dilarang memberi tahu ke siapa pun terkait pihak yang mengirim miras tersebut. Ketua Imasepa Jawa Barat Roberto Rumpumbo mengecam tindakan aparat tersebut. Dia menilai hal itu sebagai bentuk stigma peminum alkohol pada orang Papua.

Polda Jabar sendiri sejak semalam telah memeriksa Sarce di internal Propam. Polisi masih mendalami motif yang bersangkutan memberikan minuman tersebut.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:CNNIndonesia.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta, Jawa Barat, Papua
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/