Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
Ekonomi
5 jam yang lalu
BPJPH Rilis Indonesia Global Halal Fashion, Targetkan Kejayaan di Pasar Dunia
2
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
3
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
3 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
4
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
2 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
5
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
4 jam yang lalu
Okto Sebut Sudah 9 Atlet Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
6
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
2 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Home  /  Berita  /  Lingkungan
Pasca Ambruk

Dua Pelabuhan di Kepulauan Meranti Tidak Dipungut Retribusi

Dua Pelabuhan di Kepulauan Meranti Tidak Dipungut Retribusi
Pelabuhan Tanjung Samak, Rangsang yang ambruk.
Selasa, 03 September 2019 18:53 WIB
Penulis: Gunawan
SELATPANJANG - Dua pelabuhan di Kabupten Kepulauan Meranti, Riau tidak lagi dipungut retribusi pasca ambruk beberapa waktu lalu. Adapun retribusi tersebut yakni biaya labuh sandar dan bongkar muat Pelabuhan Camat Selatpanjang dan pass masuk penumpang di Pelabuhan Tanjung Samak, Rangsang.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kepulauan Meranti, Dr H Arready, Selasa (3/9/2019) mengatakan retribusi dua pelabuhan tersebut sudah tidak ditarik sejak awal Agustus lalu.

"Sejak ambruknya kedua pelabuhan itu, retribusinya sudah tidak kita tarik awal Agustus lalu. Sampai kapan tidak dipungut kita belum tahu lagi, karena ini lebih ke unsur pelayanan masyarakat di bidang transportasi," ujar Arready.

Arready menambahkan aktifitas bongkar muat Pelabuhan Camat akan dipindahkan ke Dorak Port, sementara itu aktifitas turun naik penumpang di Pelabuhan Tanjung Samak dipindahkan ke Pelabuhan Tempat Pemungutan Ikan (TPI) Tanjung Samak.

Sarana di bidang transportasi itu dipindahkan mengingat dari sisi aspek keselamatan sudah tidak layak dan mengkhawatirkan.

Dikatakan, Pelabuhan Dorak Port, dari sisi pelabuhannya sudah selesai dikerjakan, sementara dari sisi daratnya akan dikerjakan pada tahun 2020 mendatang. Untuk Pelabuhan penumpang Tanjung Samak direncanakan akan dipindahkan ke Desa Dwi Tunggal.

"Aktifitas bongkar muat Pelabuhan Camat akan dipindahkan ke Dorak Port. Sisi pelabuhan sudah selesai, sisi darat akan dikerjakan tahun 2020 mendatang dan kita prioritaskan pelabuhan kargonya dulu. Sementara Pelabuhan Tanjung samak direncanakan akan dipindahkan ke Desa Dwi Tunggal, untuk itu kita sudah usulkan pembangunannya tahun 2020 ke Dishub Propinsi melalui dana DAK penugasan, kita usulkan 10 miliar untuk pembangunan terminal, turap dan tempat parkir," ungkap Aready.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, Ery Suhairi mengatakan pihaknya sudah meminta kepada Dishub untuk segera mengirim surat terkait tidak dipungutnya lagi retribusi pelabuhan tersebut.

"Sudah kita ingatkan agar segera membuat surat, sampai saat ini belum ada surat masuk, kemaren hanya secara lisan saja. Kami hanya sebagai koordinator saja, yang kami tahu uang itu masuk ke kas daerah. Jika tidak ada setoran dan tidak melaporkan nanti bisa jadi temuan BPK," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77