Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
23 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
2
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
21 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
3
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
Olahraga
19 jam yang lalu
Arval Raziel dan Ricky Dhisulimah Ikut Kualifikasi Olimpiade di UEA 
4
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
Olahraga
20 jam yang lalu
Cerita Kekesalan Shin Tae-yong dan Menyebut Takdir Bertemu Korsel di Perempat Final
5
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
Umum
19 jam yang lalu
Nicholas Saputra Soroti Peran Penting Anak Muda Diakui Sebagai Agen Perubahan
6
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Lawan Korsel, Rizky Ridho Siap Jalankan Instruksi Demi Capai Target ke Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Papua Mulai Kondusif, Polri Diminta Usut Provokasi Digital di 3 Kota Ini!

Papua Mulai Kondusif, Polri Diminta Usut Provokasi Digital di 3 Kota Ini!
Ilutrasi kerusuhan di Papua. (Foto: Twitter/#savepapua)
Selasa, 03 September 2019 14:24 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Kondisi Kamtibmas di Papua dan Papua Barat sudah mulai kondusif. Apresiasi tinggi disampaikan IPW untuk Polri, namun menyelidiki sumber provokasi termasuk provokasi siber kerusuhan maut itu, dinilai sebagai tantangan Polri ke depan.

"Sejauh mana keberhasilan kinerja Patroli Siber kepolisian dalam memburu dan menangkap para propokator digital dalam negeri, yang memprovokasi kasus Surabaya hingga menjadi letupan kerusuhan di sejumlah kota di Papua Barat dan Papua?" kata Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S. Pane dalam keterangan tertulisnya, Selasa (03/09/2019).

Neta melanjutkan, IPW telah menerima informasi bahwa "aksi provokasi digital itu dikendalikan dari empat kota Jakarta, Surabaya, Gorontalo, dan Biak,".

"Polri perlu menjelaskan secara transparan sejauhmana hasil Patroli Siber melakukan penyelidikan dan menyentuh, untuk kemudian menciduk para provokator digital dalam negeri tersebut," kata Neta.

Seperti diketahui, unjuk rasa yang berujung ricuh dan menelan korban nyawa serta benda di Papua dan Papua Barat, sebagai respon atas diserangnya asrama mahasiswa Papua di Surabaya terus menjadi perhatian serius. Hoaks dan provokasi termasuk campur tangan asing, diduga turut memperpanas kondisi di Papua selama beberapa hari.

Pada unjuk rasa di Jayapura, Papua yang berlangsung mulai Kamis (29/8/3019) hingga Jumat (30/8/2019) dini hari, penindakan aparat telah mengamankan sedikitnya 30 orang tersangka.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, setelah amarah Papua mulai mereda, kini pemerintah fokus pada pemulihan Kamtibmas di Bumi Cendrawasih termasuk memperbaiki bangunan dan objek-objek vital yang sempat jadi korban penghancuran dan pembakaran saat kerusuhan berlangsung.

"Selanjutnya direncanakan untuk kembali membangun itu agar segera dapat dilaksanakan kegiatan sehari-sehari seperti sebelumnya. Tentu butuh waktu tapi kearah sana sudah mulai dilaksanakan," kata Wiranto di Jakarta, Selasa (3/09/2019).***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/