Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
Umum
20 jam yang lalu
Taylor Swift dan Travis Kelce Kepergok Bersantai Mesra di Pantai Bahamas
2
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
Umum
20 jam yang lalu
Adelia Pasha Kemalingan di Paris, Tas Istri Pasha Ungu itu Raib
3
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Eva Mendes Mundur dari Dunia Akting Demi Anak
4
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Kalah Lawan Sri Lanka, Timnas Putra Bersiap Hadapi Korsel di Kualifikasi Grup B FIBA 3X3 Asia Cup 2024
5
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
Umum
20 jam yang lalu
Berkolaborasi dengan Galestra, Donner Buka Toko Flagship Pertama di Jakarta
6
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Umum
21 jam yang lalu
Zayn Malik Rindu Kejayaan Masa Lalu
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ritual Berdarah di Pulau Bakal Ibu Kota Baru

Ritual Berdarah di Pulau Bakal Ibu Kota Baru
Sabtu, 21 September 2019 18:45 WIB
JAKARTA - Dalam rangka melestarikan budaya Suku Dayak Iban di wilayah perbatasan RI-Malaysia, Satgas Pamtas Yonif Raider 301/Prabu Kian Santang bersama warga perbatasan menggelar acara tradisi adat berdarah di Desa Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, pada Jumat 20 September 2019.

Tradisi ini dilaksanakan, untuk menghibahkan lahan yang akan dijadikan tempat pemakaman Katolik Mumput Satu Badau.

Kegiatan tersebut diawali dengan upacara meletakkan telur ayam kampung dan pemotongan ayam, sebagai simbol masyarakat dayak Iban, serta dihadiri masyarakat dari berbagai profesi, suku dan agama.

Dansatgas Pamtas, Letkol Inf Andi Hasbullah mengatakan, dengan terselenggaranya kegiatan tersebut, Satgas Pamtas dapat menyatu dengan berbagai lapisan masyarakat, serta melestarikan tradisi budaya di Kalimantan.

"Hal ini membuat kita sadar akan konsep Bhinneka Tunggal Ika. Keanekaragaman tersebut dapat menjadi warna yang indah untuk Indonesia. Di mana pun kita berada, tetap dalam satu kesatuan NKRI," ujarnya.

"Banyak tradisi adat leluhur yang dimiliki Suku Dayak Iban di perbatasan, di antaranya tradisi adat berdarah yang merupakan ritual kuno menghibahkan lahan untuk keperluan masyarakat umum," imbuhnya dalam berita yang dikutip GoNews.co dari Viva, Sabtu (21/09/2019) itu.

Sementara itu, Luter sebagai Kepala Adat Desa Badau, mengucapkan terima kasih kepada Satgas Pamtas Raider 301/Pks, yang senantiasa mendampingi kegiatan adat masyarakat di perbatasan.

Kegiatan dilanjutkan dengan memanggang hewan ternak, untuk kemudian dimakan bersama seluruh masyarakat yang hadir dalam kegiatan tersebut.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77