Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
11 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
11 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
10 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
10 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
10 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
10 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Kabut Asap di Pekanbaru, Pesawat Asal Malaysia Balik tak Jadi Mendarat

Kabut Asap di Pekanbaru, Pesawat Asal Malaysia Balik tak Jadi Mendarat
Suasana di Bandara SSK II Pekanbaru.
Minggu, 22 September 2019 11:26 WIB
PEKANBARU - Pesawat Malindo asal Subang Malaysia, balek kanan ke bandara asalnya. Sebab, jarak pandang di Pekanbaru hanya 500 meter akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Pesawat Malindo Air OD 362 divert ke Subang bandara asalnya," ujar Officer In charge (OIC) Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Benni Netra kepada Goriau.com, Minggu (22/9).

Selain Malindo, ada 3 pesawat lain yang tidak berani mendarat d Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, pada Minggu pagi. Keempat pesawat itu tak jadi ke Pekanbaru, ada 3 yang dialihkan ke Bandara Hang Nadim, Batam serta.

"Info dari 4 pesawat yang sempat melakukan holding untuk pendaratan tadi, akhirnya 3 divert ke Batam yakni ID 6856 dan Lion Air JT 276, Citilink QG 936 divert ke CGK," kata Benni.

Keempat pesawat itu sempat berputar-putar atau hold di langit Pekanbaru pukul 08.30 WIB.

Menurut Benni, maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan 6856 dari Bandara Soekarno Hatta seharusnya mendarat pada pukul 07.35 WIB.

Namun, hingga kini jarak pandang di landasan pacu Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru berkisar 500 meter sehingga pilot memutuskan pengalihan ke Bandara Batam.

Sedangkan untuk maskapai Citilink QG 936 yang juga dari Soekarno Hatta Jakarta dijadwalkan untuk mendarat sekitar pukul 08.15 WIB, serta Malindo Air OD 362 dari Subang, Malaysia yang dijadwalkan mendarat pukul 08.30 WIB juga sempat berputar-putar di udara Pekanbaru. Mereka dialihkan ke Batam, dan ke bandara asalnya.

"Sekarang jarak pandang 500 meter, sedangkan jarak pandang aman untuk mendaratkan pesawat adalah minimal 800 meter," kata Benni.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan jarak pandang di Bandara Pekanbaru hanya 500 meter akibat kabut asap.

Bahkan lebih parah di Pelalawan, yakni hanya berkisar 300 meter, Rengat Kabupaten Indragiri Hulu 500 meter serta Kota Dumai 1 Kilometer.

Terganggunya aktivitas penerbangan di Bandara SSK II Pekanbaru terus terjadi sejak dua pekan terakhir. Batik Air 6856 yang merupakan jadwal kedatangan pertama ke Bandara SSK II Pekanbaru terpaksa harus menghadapi situasi Hold setiap pagi. Bahkan, Batik 6856 harus berputar lebih satu jam lamanya karena pekatnya kabut asap.

Namun meski begitu, masih ada juga pilot yang nekat mendarat di Bandara Pekanbaru sangat terbatas. Bukan hanya kedatangan, maskapai juga ada yang nekat terbang dari Pekanbaru menuju kota lain.

"Jarak pandang aman biasanya 800 meter, tapi semua itu tergantung pilot yang ngambil keputusan untuk take off ataupun landing," jelas Benni. (gs1)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Riau, Lingkungan, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/