Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
Olahraga
24 jam yang lalu
PT Pertamina Siap Dukung PB Percasi Lahirkan Pecatur Andal
2
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
Olahraga
23 jam yang lalu
Susanto Megaranto Kalah, IM Gilbert Elroy Tarigan Bermain Remis
3
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
5 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
5 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
5 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
6
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Olahraga
6 jam yang lalu
Dapak Izin SC Heerenveen, Nathan Siap Bela Timnas U 23 Indonesia Hadapi Korsel
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Geruduk Kantor Gubernur Riau, Puluhan Emak-emak Minta Disediakan Tempat Rehabilitasi Korban Asap

Geruduk Kantor Gubernur Riau, Puluhan Emak-emak Minta Disediakan Tempat Rehabilitasi Korban Asap
Unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau.
Selasa, 24 September 2019 16:12 WIB
Penulis: Astri Jasiana Nindy
PEKANBARU - Puluhan emak-emak yang tergabung dalam Gerakan Perempuan Riau Melawan Asap melakukan unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (24/9/2019) siang.

Dalam aksi ini, puluhan emak-emak tersebut datang ke Kantor Gubernur Riau lengkap dengan membawa perkakas rumah tangga.

Koordinator Umum Gerakan Perempuan Riau Melawan Asap, Helda Khasmy dalam orasinya mengatakan, bahwa upaya penyelamatan korban asap tidak cukup hanya dengan memberikan masker, vitamin, dan menyediakan ruangan yang bebas asap. Namun perlu adanya program untuk rehabilitasi korban asap yang telah terpapar selama 22 tahun.

"Selama ini hampir 22 tahun rakyat Riau terpapar asap. Kami membutuhkan adanya tempat rehabilitasi bagi kami dan anak cucu kami yang terpapar asap," kata Helda Khasmy di depan Kantor Gubernur Riau, Selasa (24/9/2019).

Tidak hanya itu, mereka juga menuntut pemerintah untuk menghentikan monopoli penguasaan tanah atau korporasj yang menjadi penyebab kebakaran lahan dan hutan untuk dicabut izinnya. Dan mereka meminta tidak adanya tindakan kriminalisasi pada petani kecil.

"Kami minta dibebaskanya 230 orang petani yang sudah ditangkap dan dituduh melakukan pembakaran lahan dan hutan, itu harus dibebaskan mereka tidak boleh ditangkap karena mereka bukan penyebab terjadinya bencana asap itu tuntutan kami dalam gerakan perempuan melawan asap," tambahnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/