Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
Olahraga
3 jam yang lalu
Protes Resmi Tim U-23 Indonesia Terkait Kepemimpinan Wasit
2
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
Umum
2 jam yang lalu
Selebritas Tanah Air Turut Berduka Berpulangnya Babe Cabita
3
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
Umum
2 jam yang lalu
Vokalis Firehouse, CJ Snare Meninggal Dunia
4
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
Umum
2 jam yang lalu
Billie Eilish Rilis Album Ketiga
5
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
Umum
2 jam yang lalu
Robert Downey Jr Akan Kembali sebagai Iron Man
6
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Umum
2 jam yang lalu
Ammar Zoni Rayakan Lebaran di Penjara Tanpa Kehadiran Keluarga
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Faisal Basri sebut Perppu KPK dalam Pandangannya soal Bisnis Kroni dan Oligarki

Faisal Basri sebut Perppu KPK dalam Pandangannya soal Bisnis Kroni dan Oligarki
Perppu KPK, Faisal Basri
Senin, 07 Oktober 2019 11:48 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
JAKARTA - Peneliti Senior 'Institute for Development of Economics and Finance' (INDEF) Faisal Basri mengungkapkan, sekitar dua pertiga kekayaan dari orang terkaya di Indonesia berasal dari sektor kroni (crony sectors). Bahkan, lembaga legislatif semakin dijejali oleh pebisnis.

"Praktik bisnis kroni menguat karena akses pengusaha terhadap kekuasaan semakin mudah. Bahkan pengusaha makin banyak yang merangkap menjadi politisi," kata Faisal dikutip dari blog pribadi miliknya, Senin (7/10/2019).

Tak hanya itu, kata Faisal, empat dari lima anggota BPK berasal dari partai politik. Karenanya, jika KPK lemah, pengendalian terhadap mereka pun melemah dimana sendi-sendi demokrasi kian rapuh, oligarki kian kuat, penguasaan sumber daya di tangan segelintir orang atau kelompok dan ketimpangan semakin buruk.

Sehingga saat ini tiada pilhan kecuali Presiden keluarkan Perpu agar tak terjadi pelemahan terhadap KPK yang merupakan garda terakhir meredam gerak maju mereka, pesta pora mereka.

"Tanpa Perpu, oligarki kian berjaya, demokrasi ibarat tinggal ampas. Dan kebebasan sipil terancam," kata Faisal.

Oligarki dan politik bisnis kroni ini, menurut Faisal, menghadirkan demokrasi prosedural yang diatur kaum oligarki itu. Dimana, "Undang-undang mengabdi kepada kekuasaan, kerap diubah sesuai dengan kesepakatan di antara mereka, seperti tercermin pada komposisi pimpinan MPR yang dibagi rata ke semua partai yang lolos ambang batas parlemen,".

Dengan kondisi tersebut, menurut Faisal, oligarki yang semakin kokoh dan percaya diri pada gilirannya akan menghadirkan rezim yang lebih represif. Penanganan terhadap demontrasi, termasuk demonstrasi mahasiswa, akan lebih keras. Kritik di media sosial dan ruang publik lainnya akan diperkarakan atau dikriminalisasi. Pendek kata, kebebasan akan cenderung ditekan.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/