Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
15 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
2
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
17 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
16 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
15 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
5
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
18 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
6
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Olahraga
16 jam yang lalu
Mahesa Jenar Terlecut Dukungan Panser Biru
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Terpikat Suasana Wisata Desa Bokor, Wisatawan Belanda Ingin Kembali Berkunjung Bawa Anak dan Istri

Terpikat Suasana Wisata Desa Bokor, Wisatawan Belanda Ingin Kembali Berkunjung Bawa Anak dan Istri
Wisatan Belanda dan Itali saat berkunjung ke desa wisata Bokor.
Minggu, 13 Oktober 2019 14:56 WIB
Penulis: Gunawan
SELATPANJANG - Roel Djikstra dan dua anaknya Rene dan Arien dari Belanda dan satu lagi Katarzyna Cyran dari Itali, satu hari berkunjung ke Desa Bokor, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Mereka menikmati panorama mangrove yang indah mengelilingi sungai Bokor dengan kelokan yang menawan.

Dengan menggunakan pompong dari Selatpanjang langsung menuju desa Wisata Bokor, wisatawan asal Belanda dan Italia diajak langsung oleh ketua Pokdarwis Bathin Galang, Sopandi beserta anggota.

Dengan paket wisata menarik mereka diajak berwisata sungai dengan menggunakan sampan sampai ke hulu sungai Bokor, mereka sangat tertarik untuk menikmati rindangnya pohon bakau mengelilingi sungai Bokor.

Setelah itu, wisatawan diajak melihat langsung lomba lari diatas tual sagu sebagai ciri khas permainan rakyat khas Bokor. Dan mereka diajak makan di homestay dengan menu khas melayu seperti sambal belacan pucuk ubi, ikan Senunggang asam pedas dan menu lainnya.

"Setelah itu mereka kami ajak menikmati suasana desa yang asri nan ramah dikelilingi pohon durian tua di desa yang bersih," ujar Ketua Pokdarwis Bathin Galang, Sopandi, pada Minggu (13/10/2019).

Terakhir, kata Sopandi, mereka menikmati pemandangan di Kawasan Eko Wisata Mangrove yang baru saja dibuat oleh Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Mereka takjub sekali dengan indah dan rindangnya pohon mangrove di lokasi kawasan ekowisata mangrove dengan Jembatan Cinta yang sangat menarik," bebernya.

Sopandi juga menuturkan, bahwa mereka melihat langsung Ikan Ganap seakan menari-nari di dalam air sebagai wisata baru yang disajikan Pokdarwis Bathin Galang desa Bokor.

"Menurut Rene dan Arien dari Belanda, mereka akan kembali ke desa wisata Bokor dengan membawa anak dan istri mereka nantinya," ungkapnya.***

wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/