Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
16 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
15 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
10 jam yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
12 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
12 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
6
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru 'Hit Me Hard and Soft'
Umum
10 jam yang lalu
Billie Eilish Unjuk Kedalaman Emosional di Album Terbaru Hit Me Hard and Soft
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kini Warga Tumang Tak Harus Berjalan 30 Kilometer untuk Melanjutkan Pendidikan ke SMA Negeri

Kini Warga Tumang Tak Harus Berjalan 30 Kilometer untuk Melanjutkan Pendidikan ke SMA Negeri
Pengguntingan pita sebagai tanda diresmikannya operasional gedung SMA N 3 Tumang dilakukan oleh Ketua TP PKK Riau Hj Misnarni dan Ketua TP PKK Siak Hj Rasidah.
Senin, 14 Oktober 2019 10:33 WIB
Penulis: Ira Widana
SIAK SRI INDRAPURA - Rasa bahagia tak dapat ditutupi dari wajah-wajah warga Tumang Kecamatan Siak, Kabupaten Siak Riau. Sebab dulu, anak-anak harus berjalan hingga 30 Kilometer untuk mendapat pendidikan di SMA Negeri. Tapi kini kelurahan yang cukup jauh dari pusat kota ini sudah memiliki SMA Negeri.

Operasional SMA Negeri 3 Siak yang berada di Tumang ini diresmikan langsung oleh Gubernur Riau, H Syamsuar beserta Bupati Siak H Alfedri, Sabtu (12/10/2019) pagi.

Muhtar (73) tahun warga Tumang menceritakan betapa sulitnya dulu anak-anak Tumang setelah tamat SMP melanjutkan SMA. Karena Tumang belum memiliki sekolah setingkat SMA, dan untuk menyambung SMA anak-anak harus pergi ke Siak atau ke Mandau.

"Yang mana jaraknya sama-sama lebih kurang 30 km. Untuk menghindari resiko di jalan, anak-anak harus kos dan jauh dari orangtuanya. Kita orangtua khawatir kalau anak-anak pergi pagi dan pulang siang setiap hari," kata Muhtar.

Ia, berharap setelah SMA ini di resmikan operasionalnya, tidak ada lagi warga tumang yang tidak nyambung SMA. Dirinya mengucapkan terimakasih kepada Bupati Siak dan Gubernur Riau yang telah meresmikan oprasional sekolah ini.

"Alhamdulillah, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada pemerintah telah membangun SMA di kampung kami, tak jauh lagi budak-budak sekolah,"ungkapnya.

Keinginan warga agar di Tumang berdiri sekolah setingkat SMA sudah sejak lama muncul, sejak tahun 2015 lalu usulan warga ke pemerintah kabupaten.

Melalui perjuangan panjang, hingga ke tingkat pusat, akhirnya melalui anggaran APBN tahun 2017 pembangunan di lakukan di atas lahan seluas 2 hekar, asil hibah dari warga Tumang.

Bupati Siak Alfedri menyampaikan meski pemakaian Gedung sekolah bantuan pusat itu sudah dimulai sejak setahun lalu, namun peresmian oprasionalnya baru sekarang dilakukan.

"Kita harus bersyukur, Hari ini berkah bagi bapak ibu semua, karena hari ini pak gubernur Riau langsung yang meresmikan oprasional SMA negeri 3 Siak, dan peresmiannya di lakukan juga pada hari lahir kabupaten Siak, tak payah mengingatnya,"kata Alfedri.

Alfedri berharap, setelah di resmikannya sekolah ini, kedepan anak Tumang tidak payah lagi melanjutkan sekolah SMA keluar daerah

"Kami mendorong para majelis guru, untuk mengelola sekolah ini dengan baik sehingga kedepan akan tercipta generasi bangsa yang pintar, cerdas dan berkarakter. Kami doakan anak-anak dari Tumang akan ada menjadi Gubernur atau Bupati kelak Amin,"terangnya.

Dengan di resmikan oprasional SMA ini di harapkan pendidikan di sini menjadi bermutu. Kemudian terjadi pemerataan Sumber daya manusia di kabupaten Siak.

Gubernur Riau Syamsuar usai meresmikan operasional pengunaan bangunan SMA Negeri 3 Siak di Tumang mengatakan dulunya kampung Tumang masuk kecamatan Siak, kabupaten Bengkalis. Atas pemekaran sekarang sudah menjadi kabupaten Siak.

Dulunya dari Siak ke Tumang tak bisa ditempuh jalan darat harus lewat Sungai Siak. Jika pergi ke sini terpaksa harus menunggu air pasang, masuk sungai lanjung.

"Dulu kalau mau pergi sini harus ikut air pasang, itu pun tak sampai ke Tumang harus jalan kaki dulu ke sini, tak bisa balik hari. Kalau mau menengok mak, harus tidur di sini dulu. Besok air pasang baru bisa keluar balik ke Siak, begitulah susahnya dulu,"ungkapnya.

Lanjut mantan Camat Siak era 90 an itu, Kampung Tumang dulu sangat terisolir, sangat jauh dari sentuhan pembangunan. Kemudian jumlah penduduk Tumang saat itu hanya 23 kepala keluarga, jika pemilu paling cepat selesai perhitungannya.

"Tetapi adanya otonomi, Alhamdulillah saat ini Tumang sudah maju, listrik ada, jalan tembus dan sarana umum lainnya juga ada. Kenapa saya tahu karena saya dulu camat nya, tahun 1995 musim pemilu, Tumang ini paling tercepat selesai,"cerita Syamsuar.

Ia, berpesan kepada pengelola sekolah, agar mencari guru tahfiz, agar anak bisa belajar dan menghafal Al-quran. Sehingga akan lahir generasi yang cerdas, beriman, dan hafiz 30 juz. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/