Soal Sosok Menteri Baru, Selain Fadli Zon, Sandiaga Uno, lalu Siapa Lagi?

JAKARTA - Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S. Pane mengaku punya informasi akurat soal posisi menteri di Kabinet Jokowi jilid II. Ia meyakini, Sandiaga Uno akan menjadi pembantu tugas presiden.

Diberitakan Grup Tribunnews pada Selasa, 8 Oktober 2019 lalu, Neta mengatakan, "Saya dapat info A1 soal itu (Sandiaga Uno jadi menteri Jokowi, red),".

Sandiaga Uno, merupakan oposan Jokowi. Mulanya, pria asal Riau ini adalah pebisnis profesional dan juga elit di Partai Gerindra. Pada Pilpres 2019, Ia mundur dari Gerindra dan maju sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres), mendampingi Calon Presiden (Capres) yang tak lain adalah Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.

Dalam kontestasi Pilpres yang panas itu, Prabowo-Sandi kalah dari Jokowi yang mulus lanjut ke periode ke II-nya didampingi oleh Maruf Amin, tokoh ulama Indonesia.

Jelang pelantikan Jokowi-Maruf sebagai Presiden-Wakil Presiden RI periode 2019-2024 pada 20 Oktober mendatang, pemberitaan soal kursi menteri-menteri baru Jokowi terus menghangat. Terlebih, rumor masuknya Gerindra ke kabinet juga kuat.

Ada nama Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra dan juga Eks. Wakil Ketua DPR RI periode sebelumnya, yang santer potensial membantu Jokowi.

Menurut rekan separtai Fadli, Sufmi Dasco Ahmad, Fadli memang sosok yang layak dan mampu menduduki kursi puncak di beberapa bidang dalam kabinet Jokowi nanti.

"Fadli Zon itu kan pinter. Dia di beberapa bidang, saya pikir ya bisa aja," kata Dasco kepada GoNews Grup di Kertanegara, Jumat, 11 Oktober 2019, malam.

Bidang-bidang yang potensial untuk diisi oleh kubu Prabowo juga sempat disebut oleh internal PDI-P. Dikutip dari Alinea.id, politisi PDIP, Kapitra Ampera mengungkapkan ada setidaknya tiga kementerian, yakni Kementerian Perdagangan (Kemendag), Kementerian Pertanian (Kementan), dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil, Menengah (UKM).

Hal ini sesuai dengan visi dan misi Prabowo Subianto saat menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2019.

"Saya katakan bagian-bagian ini kemungkinan besar yang saya dengar diserahkan ke Gerindra," ujar Kapitra di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Oktober 2019, lalu.***