Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
13 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
8 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
3
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
6 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
4
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
6 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
57 menit yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
40 menit yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Wan Abu Bakar Sayangkan Keinginan LAM Riau untuk Berpartisipasi dalam Pengelolaan Blok Rokan

Wan Abu Bakar Sayangkan Keinginan LAM Riau untuk Berpartisipasi dalam Pengelolaan Blok Rokan
Wan Abu Bakar. (int)
Senin, 14 Oktober 2019 13:06 WIB
Penulis: Nyimas Naima Azzahra
PEKANBARU - Tokoh masyarakat Riau, Wan Abu Bakar menyayangkan sikap Lembaga Adat Melayu (LAM) Provinsi Riau yang ingin turut berpartisipasi dalam pengelolaan Blok Rokan.

Menurutnya, sebagai lembaga yang menjunjung tinggi marwah Melayu, LAM seharusnya mendukung pemerintah daerah untuk mengelola lahan minyak tersebut.

"Saya rasa apa yang dilakukan LAM untuk mendapatkan bagian dri Blok Rokan ini kurang tepat. LAM tidak perlu melangkah sejauh itu. Karena setahu saya, LAM itu lembaga masyarakat Melayu yang menjunjung tinggi nilai-nilai Melayu. Tidak profesional lah LAM ikut mengelola Blok Rokan," kata Wan Abu Bakar di Pekanbaru, Senin (14/10/2019).

Selain karena LAM merupakan lembaga adat, mantan gubernur Riau ini berpendapat bahwa pengelolaan Blok Rokan membutuhkan kesiapan yang matang. Baik dari segi pembiayaan maupun sumber daya manusianya.

"Karena mengelola ini butuh kesiapan yang matang, bagaimana biayanya, SDM nya, apakah betul badan usaha milik adat yang dibentuk LAM itu mampu atau tidak. Jangan ada intervensi dari pihak manapun," sebut pria kelahiran 1950 tersebut.

Ditambahkannya, Blok Rokan semestinya dikelola oleh perusahaan dari pemerintah daerah. Sehingga, pengelolaan blok migas yang baru akan lepas dari kekuasaan perusahaan asing tahun 2021 ini bisa lebih baik ke depannya.

"Perusahaan yang dikelola pemerintah daerah lah yang seharusnya mengelola Blok Rokan. Perusahaan yang berpengalaman, punya modal dan SDM yang mencukupi. Saya yakin gubernur pasti sudah memiliki kriterianya," tutupnya.

Sebelumnya, DPH LAMR Riau, Datuk Sri Syahril Abubakar mengatakan, bahwa LAM berencana membentuk badan usaha milik adat agar bisa berpartisipasi dalam pengelolaan Blok Rokan.

Pertimbangannya, lokasi sumur minyak Chevron saat ini berada di kawasan lahan adat di bawah bekas kekuasaan kesultanan Siak. Tidak hanya itu, LAM mengklaim bahwa pihaknya telah memiliki SDM yang mumpuni untuk berpartisipasi dalam pengelolaan blok migas tersebut.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/