Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
15 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
16 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
14 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
15 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
15 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
12 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kabut Asap Makin Tebal, Kualitas Udara Sumbar Tidak Sehat

Kabut Asap Makin Tebal, Kualitas Udara Sumbar Tidak Sehat
Ilustrasi: kabut asap di Sumbar. (GATRA/Nella Marni/re1)
Rabu, 16 Oktober 2019 17:40 WIB
PADANG - Kabut asap kiriman dari provinsi tetangga semakin tebal menyelimuti wilayah Sumatera Barat (Sumbar). Akibatnya kualitas udara di wilayah setempat kembali mencapai level Tidak Sehat, pada Rabu pagi (16/10) pukul 08.00 WIB dari pantauan Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG/GAW) Bukit Kototabang.

Dikutip dari Gatra.com, Kepala Stasiun Pemantau Atmosfer Global (SPAG/GAW) Bukit Kototabang, Wan Dayantolis, dalam keterangan tertulis diterima Gatra mengatakan, adanya asap yang menyebar cukup merata hampir ke seluruh wilayah Sumbar.

Sumber asap juga terpantau meluas dari wilayah Riau, Jambi dan Sumsel, dikarenakan masih adanya hotspot pada daerah tersebut hingga pagi ini.

"Berdasarkan pengukuran PM10 di GAW Kototabang dalam 24 jam terakhir, menunjukkan angka pada level sedang yang umumnya terjadi sepanjang hari. Kualitas udara sempat berada level Tidak Sehat dengan dengan baku mutu PM10 diatas 150 ug/m3, pagi pukul 10.00 hingga 11.00 WIB kemarin," ujar Dayantolis, Rabu (16/10/2019).

Dia katakan, pagi ini sejak pukul 06.00 WIB, PM10 masih terpantau berada level di atas baku mutu, yakni 152 ug/m3. Namun berangsur menurun menjelang sore ini menjadi 138 ug/m3 atau berada pada level Sedang.

Dalam prediksi model terdapat potensi penurunan kualitas udara ke level sedang secara meluas akan mencapai puncak pada malam hari.

"Keberadaan PM10 dengan konsentrasi pada level sedang biasanya memberi dampak kurang baik pada kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia, serta kelompok yang memang memiliki riwayat gangguan saluran pernafasan," sebutnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk dapat mengurangi aktivitas di luar ruangan, serta menggunakan masker saat berada di luar rumah. Warga juga diminta untuk berhati-hati saat berkendara, karena adanya potensi pengurangan jarak pandang hingga kurang dari 5 kilometer (km).

"Maka pengendara kendaraan bermotor sebaiknya menyalakan lampu utama pada sepeda motor dan lampu senja pada kendaraan roda empat. Jika berada di luar ruangan sebaiknya menggunakan masker guna antisipasi gangguan kesehatan," ujarnya. (gtr)

Editor:arie rh
Sumber:Gatra.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/