Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
4 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
4 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
4 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
4 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
5
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
3 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
3 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kecewa Prabowo Jadi Menhan, Projo: Dulu Dilawan, Kini Malah Dipercaya

Kecewa Prabowo Jadi Menhan, Projo: Dulu Dilawan, Kini Malah Dipercaya
Prodjo. (Detik.com)
Rabu, 23 Oktober 2019 19:43 WIB
JAKARTA - Ormas Pro Jokowi (Projo) yang selalu di belakang Jokowi akhirnya pamitan membubarkan diri. Penyebabnya adalah kekecewaan lantaran Prabowo Subianto, yang menjadi lawan pada Pilpres 2019, bergabung ke dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Pertahanan.

"Ada kekecewaan soal Prabowo jadi Menhan, mengingat Prabowo rival yang cukup keras waktu itu. Kita bertarung cukup keras, tapi sekarang menjadi Menhan," ujar Sekretaris Jenderal Projo, Handoko, dalam konferensi pers di kantor DPP Projo, Jl Pancoran Timur Raya, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).

Handoko mengatakan kekecewaan itu dirasakan oleh para relawan Projo. Menurutnya, keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Prabowo sebagai Menhan menjadi realitas politik yang sulit diterima.

"Kami memahami itu jadi kekecewaan, termasuk kawan-kawan Projo yang di grassroot, kekecewaan itu kami tangkap dan kami memahami itu. Kami menilai ini menjadi sebuah realitas politik yang cukup tidak biasa, sehingga kami menjadi sulit menerima kenyataan itu," katanya.

Handoko menilai ada komitmen yang disepakati di awal yang telah dilanggar. Komitmen itu, kata dia, terkait komitmen melawan intoleransi dan kesediaan berpolitik secara santun.

"Kubu rival yang kalah dalam pilpres karena perlawanan rakyat terhadap intoleransi, antidemokrasi, dan pelanggaran HAM justru mendapat posisi yang terhormat di kabinet. Pihak-pihak yang tidak teruji loyalitasnya dipercaya mengurus negeri ini," katanya.

Meskipun demikian, kata Handoko, pihaknya berharap semua program dapat dijalankan dengan baik untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

"Projo mengucapkan selamat bekerja kepada Bapak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin serta Kabinet Indonesia Maju," pungkasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:DETIK.COM
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/