Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
18 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
18 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
18 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
16 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
18 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
14 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diduga Tercemar Tambang Timah, Ribuan Ikan Mati di Hulu Sungai Batang Maek Pangkalan

Diduga Tercemar Tambang Timah, Ribuan Ikan Mati di Hulu Sungai Batang Maek Pangkalan
Ikan yang mati di Sungai Batang Maek. (foto: dok Walhi Sumbar/detikcom)
Kamis, 24 Oktober 2019 18:37 WIB
PADANG - Ribuan ikan ditemukan mati di hulu Sungai Batang Maek yang terletak di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar). Kematian ikan-ikan tersebut diduga akibat terjadinya pencemaran di daerah hulu sungai, tepatnya di Nagari Tanjuang Pauah dan Nagari Tanjuang Balik.

"Bau busuk sekarang menyengat di sekitar lokasi. Ikan-ikan ukuran kecil hingga berukuran lebih satu meter kini bergelimpangan di aliran sungai," tulis Direktur Walhi Sumbar, Uslaini Caus, dalam siaran pers yang dilansir detikcom, Kamis (24/10/2019).

Hulu Batang Maek merupakan salah satu sumber air yang mengisi waduk PLTA Koto Panjang. Banyak nelayan yang mencari ikan di sekitar waduk PLTA Koto Panjang.

Menurut Uslaini, kematian ikan sudah berlangsung sejak dua hari terakhir dan jumlahnya semakin banyak.

Walhi Sumbar sudah menurunkan tim ke lapangan melakukan pengecekan dan pengambilan sampel air, lumpur, dan ikan yang mati di hulu Batang Maek. Sampel yang diambil akan diteliti di laboratorium guna mengetahui penyebab kematian ribuan ikan.

Dalam pengecekan lapangan yang dilakukan Tim Walhi Sumbar ditemukan fakta bahwa tidak jauh dari kematian ribuan ikan, beberapa ratus meter ke daerah hulu terdapat aktivitas pertambangan timah hitam milik PT Berkat Bhineka Perkasa (BBP).

"Dugaan kami, ini akibat limbah aktivitas tambang timah hitam perusahaan yang dibuang ke Batang Maek sehingga mengakibatkan matinya ribuan ikan," kata dia.

Wali Nagari Tanjuang Pauah Taufik JS mengungkapkan, kematian ikan-ikan di Batang Maek telah masuk ke waduk PLTA Koto Panjang, sehingga jika tidak ditangani dengan cepat akan berdampak luas pada nelayan dan masyarakat yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan di waduk PLTA Koto Panjang.

"Kami berharap pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dan Pemerintah Provinsi Sumbar segera turun ke lokasi kematian ribuan ikan untuk menyelidiki penyebab kematian ikan-ikan," kata Taufik.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Kelompok Nelayan Kampuang Tarandam, Mushadi, yang merasa khawatir akan pencemaran yang terjadi sehingga mengakibatkan ribuan ikan mati di hulu Batang Maek. Mereka mendesak pemerintah segera bertindak menangani persoalan ini.(jbr/dtc)

Editor:arie rh
Sumber:detikcom
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/