Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
16 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
17 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
15 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
4
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
16 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
13 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jokowi Minta Maaf Soal Kabinet, Hasto: Pemimpin Bukan Penjual Es Krim

Jokowi Minta Maaf Soal Kabinet, Hasto: Pemimpin Bukan Penjual Es Krim
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto. (Istimewa)
Selasa, 29 Oktober 2019 07:49 WIB
JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Pasalnya, tidak semua kepentingan politik bisa terakomodir dalam Kabinet Indonesia Maju. Sikap itu dimakanai PDIP sebagai bentuk kenegerawanan Jokowi.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, penyusunan kabinet sendiri adalah hak prerogatif presiden. Tentu semunya sudah dipikirkan secara matang.

"Artinya presiden menunjukkan kualitas seorang pemimpin yang rendah hati. Jokowi berani mengakui bahwa dalam hal menyusun tidak bisa kita lihat menyenangkan semua pihak," ujar Hasto di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (28/10).

Hasto menyampaikan, dalam berpolitik sudah menjadi hal wajar apabila tidak semua pihak terpuaskan. Karena akan selalu ada perdebatan dalam setiap kebijakan. Terlepas dari itu, tugas seorang pemimpin tetap harus mengutamakan kepentingan bangsa.

"Pemimpin itu menurut Steve Jobs, bukan penjual es krim yang bisa membuat semuanya senang. Pemimpin itu memegang tanggaungjawab bagi kemajuan, sehingga tolak ukurnya adalah keputusan politik," tegasnya.

Sebelumnya, Jokowi menyebut komposisi Kabinet Indonesia Maju sudah ideal. Oleh karena itu dia meminta maaf apabila ada partai yang tidak terakomodir di dalam penyusun kabinet.

"Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika. Oleh sebab itu, saya sadar mungkin yang senang atau yang gembira karena terwakili dalam kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik,” kata Jokowi di Jakarta, Sabtu (26/10).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan, penyusunan kabinet sudah melalui proses panjang. Dan dalam sebuah demokrasi pasti ada yang tidak terpilih, karena proses pemilihan melalui seleksi.

"Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodir semuanya karena ruangnya hanya 34," imbuh Jokowi.***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:Jawapos.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/