Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
12 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
12 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
12 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
12 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
12 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
12 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group
ADVERTORIAL

Program School Improvement, Tumbuhkan Minat Baca untuk Tingkatkan SDM Generasi Muda

Program School Improvement, Tumbuhkan Minat Baca untuk Tingkatkan SDM Generasi Muda
SDN 15 Rantau Panjang, Kecamatan Goto Gasip, Siak memulai geralan literasi dengan membaca 15 menit sebelum pelajaram dimulai.
Minggu, 03 November 2019 21:10 WIB
PANGKALANKERINCI - Meningkatkan minat baca siswa, Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) menginisiasi Program School Improvement. Tujuan dari Program School Improvemet ini untuk meningkatkan kemampuan membaca, berbicara, berhitung siswa, dan berkontribusi pada pencapaian akreditasi sekolah dan pencapaian sekolah adiwiyata.

Manager CD RAPP, BR Binahidra Logiardi menyebut Program School Improvement telah berjalan sejak tahun 2018 di 60 sekolah. Sebaran sekolah mitra Program School Improvement yaitu 18 SD di KabupatenPelalawan, 8 SD di Kabupaten Kampar, 13 SD di Kabupaten Kuantan Singingi, 11 SD di Kabupaten Siak dan 10 SD di Kabupaten Kepulauan Meranti.

Dalam Program School Improvement, katanya, sebelum training guru sekolah, terlebih dahulu diadakan Training of Trainer (ToT) bagi fasilitator daerah yang pesertanya diambil dari kepala sekolah, guru serta pengawas yang diseleksi bersama Dinas Pendidikan di setiap daerah, untuk mencreate Fasilitator Daerah.

Dalam pelaksanaannya, CD RAPP bersinergi dengan Tanoto Foundation yang concern dengan dunia pendidikan, terutama dengan modul-modul pendidikan yang mereka keluarkan. Pada tahun lalu, materi yang diberikan adalah Modul 1. Tahun ini, Modul 2 dan tahun 2020 nanti, Modul 3.

Modul 1, kata Binahidra tentang Manajemen Berbasis Sekolah, Proses Belajar Mengajar (PBM) secara general. Modul 2, masih sama, namun lebih spesifik lagi pembahasannya. Modul 3, tentang pengayaan dari Modul 1 dan Modul 2, agar implementasinya maksimal.

"Alhamdulillah, sudah ada hasil survei satu tahun sebelumnya dan terjadi peningkatan mutu pendidikan dan akreditasi sekolah mitra. Selama 3 tahun ini, 60 sekolah ini kita kuatkan dulu, setelah itu kita lihat lagi," ucapnya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03112019/schoolimpr-8461.jpgToT pelatihan untul fasilitator daerah (FASDA) Khairuman dari SDN 006 Sering, Pangkalan Kerinci dan Desi Triani dari SDN 2 Selat Panjang, Kabupaten Kepulauan Meranti.

Setelah satu tahun berjalan, Program School Improvement memasuki Modul 2. Modul ini terdiri dari Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Peran Serta Masyarakat (PSM) dan Proses Belajar Mengajar (PBM). Modul MBS dan PSM membahas tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam mengelola sekolah serta bagaimana caranya melibatkan peran serta masyarakat. Sasaran dari Modul 2 adalah Kepala Sekolah, Guru Senior dan Komite Sekolah. Modul ini berfokus pada Supervisi, Transparansi, Akuntabilitas dan Kepala Sekolah Efektif.

Modul PBM membahas tentang hal-hal apa saja yang seharusnya guru lakukan agar proses pembelajaran menjadi lebih aktif dan menyenangkan. Modul PBM ini terbagi untuk Kelas Awal yang berfokus pada Literasi dan Kelas Tinggi yang berfokus pada metodologi per mata pelajaran yaitu kemampuan atau keterampilan dan proses khas mata pelajaran dan model pembelajaran.

Program School Improvement itu, menurut Binahidra terfokus pada manajemen berbasis sekolah bagi kepala sekolah dan pengawas serta pembelajaran aktif bagi guru. Sehingga kalau guru diberi muatan, siswanya akan aktif, kreatif dan berpikir tinggi. Pihaknya juga melakukan gerakan literasi sekolah. Sebab, budaya membaca itu sangat penting untuk pembelajaran yang baik.

"Gerakan literasi itu sudah jadi budaya nasional. Mulai dari budaya baca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, menyediakan buku-buku bacaan dan guru yang bisa membimbing siswanya untuk bersama membaca, kemudian juga dari guru membuat pojok baca di kelas, pohon baca atau pondok baca di sekolah," tuturnya.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03112019/schoolimpr-8460.jpgKegiatan Presentasi setelah diskusi Pelatihan Training of Trainer (ToT) modul 2 kelas awal dari Sumarti, SDN 005 Gunung Sari.


Proses Belajar Lebih Maksimal


Guru kelas SDN 001 Pelalawan Halimahtussyakdiah bersama 85 orang guru dan kepala sekolah dari tiga kecamatan di Pelalawan, yakni Kecamatan Pelalawan, Langgam, dan Pangkalan Kerinci.merasa program school improvement sangat bermanfaat untuk dirinya, siswa dan sekolahnya. Proses pembelajaran lebih maksimal dan hasilnya terlihat. Para siswa dan guru lebih termotivasi untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Sejak mengikuti Modul 1, katanya, ia lebih terbuka wawasannya dan bisa improvisasi menggunakan bahan ajar dengan memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar

"Dari latihan ini akan ditularkan ke guru-guru di sekolah kami, baik guru kelas rendah maupun guru kelas tinggi. Ia berharap kegiatan ini dilakukan secara berkesinambungan, karena pengetahuan anak didiknya jadi lebih maju dan terbuka. "Kami yakin dapat menaikkan akreditasi dari B menjadi A. Sekarang sedang dalam proses penilaian akreditasi," jelasnya.

Dampak Program School Improvement juga dirasakan Erniwati, guru SDN 013 Segati, Langgam. Ia mengaku sebelum mengikuti kegiatan ini, proses pembelajaran di sekolah sangat monoton. Saat ini, para siswanya belajar dengan sangat rileks dan menjadi lebih ceria.

“Guru juga lebih termotivasi untuk mengeksplor bahan ajar," papar Erni.

https://www.goriau.com/assets/imgbank/03112019/schoolimpr-8459.jpgGuru SDN 12 Lukit, Kabupaten Kepualauan Meranti melakukan pembelakaran membaca terbimbing. Membaca terbimbing adalah salah satu program School Improvement dimana siswa dibimbing guru Saat belakar membaca.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Pelalawan M Zalal, mengatakan, Program School Improvement yang dilaksanakan CD PT RAPP di 18 sekolah dasar di Kabupaten Pelalawan sejak tahun lalu telah mendukung program Bupati Pelalawan, yaitu Pelalawan Cerdas. "Harapan kita, pihak RAPP melalui CD bisa menambah jumlah sekolah peserta Program School Improvement," katanya.

Yang telah dilakukan selama ini, katanya, peningkatan melalui diklat kemampuan atau kompetensi guru telah berhasil membuat guru mentranser ilmunya kepada siswa untuk mencerdaskan anak bangsa dan juga karakter moral. "Setelah dievaluasi, saya lihat sudah ada peningkatan-peningkatannya. Dengan adanya guru-guru yang dilatih secara berkelanjutan. Akreditasinya juga meningkat dari C ke B," ungkapnya. (adv)

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:GoNews Group, Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/