Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
Umum
15 jam yang lalu
Dengan Tema Mawar Hitam, Pameran Busana Migi Rihasalay Pukau Pengunjung Indonesia Fashion Week 2024
2
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
Olahraga
14 jam yang lalu
Lawan Bali United, Thomas Doll Harapkan Pemain Persija Jakarta Bugar
3
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
Olahraga
15 jam yang lalu
Nova Arianto Panggil 36 Pemain untuk Seleksi Timnas U-16 Tahap Kedua
4
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
Umum
16 jam yang lalu
Cinta Laura Tetap Produktif di Bulan Ramadan
5
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
Olahraga
14 jam yang lalu
Persis Solo Pantau Fisik Pemain Selama Ramadan
6
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Langsung Pantau Persiapan, Menpora Dito Ingin Berikan Kado Terbaik buat Presiden Jokowi dari Olimpiade 2024 Paris
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Fraksi Demokrat MPR RI Singgung Oligarki dan Kapitalisme Biadab Sebagai Musuh Bangsa

Fraksi Demokrat MPR RI Singgung Oligarki dan Kapitalisme Biadab Sebagai Musuh Bangsa
Sabtu, 16 November 2019 13:03 WIB
Penulis: Muhammad Dzulfiqar
BALI - Fraksi Partai Demokrat Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, menyinggung soal oligarki politik dan kapitalisme biadab sebagai musuh bangsa. Hal ini terkait dengan premasime politik dan ekonomi yang berdampak luas pada kehidupan rakyat Indonesia.

Hal itu disampaikan politis senior PD, Benny Kabur Harman dalam diskusi bersama puluhan awak media di Bali, Jumat (15/11/2019) malam. Ia mengatakan, "sebagai Pimpinan Fraksi PD di MPR RI, kami punya keprihatinan dan punya bacaan soal bangsa,".

Oligarki politik dan kapitalisme biadab itu, dipaparkan Benny, melahirkan banyak soal serius di tanah air. Pertama, adanya ancaman yang begitu serius terhadap hakekat kehidupan bangsa yakni, keadilan dan kemiskinan. "Ini sangat serius menurut kami,".

Kedua, dan harus menjadi kajian di MPR RI yakni, terkait dengan kompetisi demokrasi individual dan komunal. Ketiga, "suka atau tidak, begjtu dominan berkembang paham radikalisme dan sekularisme yang sangat berbahaya bagi bangsa ini,".

"Sekulerisme, memisahkan masalah kehidupan dan religius," ujar mantan aktivis dan juga mantan wartawan ini.

Sehingga, keempat, formalisme Pancasila pun menjadi perhatian penting. Terakhir, bahwa bangsa ini perlu kukuh mengakui kebhinekaan sebagai sebuah realitas. Realitas kebhinekaan-dalam politik, juga terpotret dengan munculnya kompetisi antar kelompok untuk mendominasi visi bangsa ke depan.

"Di MPR itu akan kami bahas dalam semangat kebangsaan yang dijiwai nilai-nilai Pancasila," pungkas Benny.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik, Bali
wwwwwwhttps://green.radenintan.ac.id/max/https://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/galaxy/https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/