Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
20 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
8 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
13 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Riau

Belum Ada Obatnya, Kenapa 60 Orang Terinfeksi Virus Corona Bisa Sembuh? Begini Penjelasan Spesialis Paru

Belum Ada Obatnya, Kenapa 60 Orang Terinfeksi Virus Corona Bisa Sembuh? Begini Penjelasan Spesialis Paru
Petugas kesehatan merawat pasien terinfeksi virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China. (dok)
Selasa, 28 Januari 2020 21:10 WIB
JAKARTA - Hingga Selasa (28/1/2020), dikabarkan sedikitnya sudah 106 orang tewas akibat virus corona dan lebih 4 ribu orang terinfeksi virus ganas corona.

Meski virus ini sangat mematikan dan belum ada obatnya, namun tetap ada harapan hidup bagi sebagian orang yang terinfeksi. Buktinya, sekitar 60 pasien terinfeksi virus corona dinyatakan sembuh, seperti dilansir BBC.

Bagaimana pasien terinfeksi virus corona bisa sembuh?

Dikutip dari detik.com, Spesialis paru dr Frans Abednego Barus, SpP, dari OMNI Hospitals Pulomas menjelaskan, kesembuhan itu berkaitan dengan kekuatan sistem imun seseorang.

Bila sistem imun seseorang dalam kondisi optimal, maka tubuhnya mungkin bisa bertahan dari serangan sampai virus mati. Virus mati karena sistem imun 'menelannya' atau dalam dunia medis disebut fagositosis.

''Virusnya memang self limiting disease, mati setelah lima sampai tujuh hari,'' kata dr Frans pada detikcom, Selasa (28/1/2020).

Oleh karena itu pasien yang terinfeksi virus corona biasanya hanya diberikan perawatan pendukung untuk gejala. Selebihnya menjaga asupan nutrisi, cairan tubuh, dan istirahat. Jadi kuncinya, menjaga kekuatan imun tubuh.

''Selama ini tata laksananya suportif dan awasi kegawatan. Suportif misalnya obat antipanas, obat batuk atau sesak, oksigenasi, dan hidrasi saja,'' pungkas dr Frans.***

Editor:hasan b
Sumber:detik.com
Kategori:Umum, Riau
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/