Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Boy Pohan Berebut Tiket Wasit/Juri Tinju Olimpiade 2024 Paris
2
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
Olahraga
13 jam yang lalu
Mandiri 3X3 Indonesia Tournament 2024 Disambut Antusias di Medan
3
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
Olahraga
15 jam yang lalu
Kejutan, Aditya Tahan Remis Unggulan Pertama di Pertamina Indonesia Grand Master Tournament 2024
4
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
Olahraga
7 jam yang lalu
Pelita Jaya Jadi Tim Pertama Lolos BCL Asia, Coach Ahang Blak-blakan Terkait Persaingan di Next Round
5
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
Olahraga
8 jam yang lalu
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2027
6
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Olahraga
12 jam yang lalu
Duel Fisik dan Membaca Permainan Itu Keunggulan Sergio Ramos
Home  /  Berita  /  Sumatera Utara
Komunitas Go Eco Health Tourism Silaturahmi Ke Dewan Riset Daerah (DRD) Sumut

Prof Wan Syarifuddin: Inovasi Kalsium dan Karbon Berpotensi Strategis Majukan Kawasan Pesisir

Prof Wan Syarifuddin: Inovasi Kalsium dan Karbon Berpotensi Strategis Majukan Kawasan Pesisir
Selasa, 28 Januari 2020 14:33 WIB
Penulis: Zul Marbun
MEDAN - Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism (GEHT/Wisata Kesehatan Berwawasan Lingkungan), Senin (27/1/2020) melakukan kunjungan silaturrahmi ke Kantor Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) di Jalan Sisingamangaraja Medan diterima Ketua DRD Sumut Prof. Wan Syarifuddin MA, PhD didampingi Staf Jeni, Aris dan Ela.Pengurus Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism yang berkunjung antara lain Ketua Dr. Tengku Yohanita Sp.THT-KL, Koordinator Penelitian dan Pengembangan serta Komersialisasi (R&D/C) dan Produk Inovasi limbah pesisir Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang S.Si, M.Si, Koordinator Organisasi dan Pembangunan Sosial Ekonomi Komunitas Pesisir Dr. Dara Aisyah, M.Si, dan Humas Zul Anwar Marbun.Dalam penerimaannya Ketua DRD Sumut Prof. Wan Syarifuddin, MA, PhD menyambut gembira kedatangan Pengurus Go Eco Health Tourism terlebih dalam upaya menjalin kerjasama dengan Dewan Riset Daerah untuk menggali potensi kawasan pesisir Sumatera Utara sebagai sentra produsen bahan baku Kalsium Organik (apatite) dari tulang ikan (Calcium Apatite) dan kulit kerang (Calcium Carbonate).

Menurut Prof. Wan Syarifuddin, program GEHT yang berencana melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat nelayan di Pulau Jaring Halus Kabupaten Langkat melalui inovasi produk Kalsium Organik dan Karbon Aktif dari limbah pesisir sangat strategis untuk memajukan kawasan pesisir bernilai ekonomi tinggi. Apalagi rencana ke depan menjadikan kawasan pesisir Kabupaten Langkat menjadi destinasi wisata unggulan di Sumatera Utara.

"Pada prinsipnya Dewan Riset Daerah Sumatera Utara mendukung program inovasi Go Eco Health Tourism untuk memajukan kawasan pesisir Sumatera Utara melalui inovasi Kalsium Organik dan Karbon Aktif dari limbah pesisir menjadi produk kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat luas," kata Prof. Wan Syarifuddin.

Sebelumnya, Ketua Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism (GEHT) Dr. Tengku Yohanita Sp.THT-KL menjelaskan tentang keberadaan GEHT dalam usaha membangunkan pariwisata berbasiskan kesehatan lingkungan.

Selanjutnya dijelaskan Koordinator Organisasi dan Pembangunan Sosial Ekonomi Komunitas Pesisir Dr. Dara Aisyah, M.Si, melakukan suatu inovasi tidak boleh dipaksakan dari pihak tertentu namun harus dievaluasi sebelumnya terkait efektifitas program bantuan yang pernah diberikan.Apabila tidak berdampak kepada peningkatan sosial ekonomi komunitas pesisir maka perlu dilakukan need analysis assessment untuk mengetahui secara jelas apa yang diperlukan oleh keluarga nelayan.

Inovasi tata kelola limbah pesisir menjadi Produk untuk memenuhi keperluan masyarakat pesisir, kata Dara Aisyah, merupakan permintaan dari masyarakat pesisir untuk membantu keperluan makan dan minum mereka yang menjadi biaya terbesar dalam keluarga nelayan.

Menanggapi hal tersebut Prof Wan, sangat tertarik untuk melakukan kerjasama dengan pihak GEHT. Untuk itu beliau akan segera memanggil deputi penelitian, bidang hukum dan tata kelola Balitbang, dan Tim Pakar DRD untuk membicarakan kerjasama dengan pihak GEHT kemudian diikuti penandatanganan MoU dan MoA untuk mengatasi masalah tata kelola limbah pesisir secara terpadu di Jaring Halus.

Dijelaskan Tengku Yohanita, buruknya kondisi lingkungan kawasan pesisir ternyata menjadi pemicu lahirnya anak-anak kurang gizi dan bertubuh kerdil atau yang disebut stunting.

Ternyata dari hasil kajian ilmiah Sosial Enginering (rekayasa sosial) seperti dilakukan inventor Khalifah Dr. Muhammad Sontang Sihotang dan innovator Dr. Dara Aisyah, kata Dr. Tengku Yohanita, lahirnya anak-anak stunting dapat diatasi dengan inovasi Kalsium Organik dari tulang ikan dan kulit kerang yang selama ini terbuang percuma di kawasan pesisir.

Tidak hanya itu, lanjut Khalifah Dr. M. Sontang Sihotang yang juga mantan dosen Fakultas Kedokteran YARSI Jakarta, dan juga Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Indonesia (UI), Kalsium Organik merupakan salah satu jenis mineral apatite yang sangat penting bagi tubuh. Umumnya, kalsium identik dengan upaya menjaga tulang sehat serta untuk pencegahan osteoporosis (pengeroposan tulang).

Namun faktanya, fungsi kalsium jauh lebih banyak dari itu. Mineral itu juga dibutuhkan untuk mendukung organ-organ dan sistem tubuh bekerja dengan baik. "Ada segudang manfaat kalsium," tegas Tengku Yohanita, Muhammad Sontang dan Dara Aisyah.

Sedangkan kegunaan yang lain untuk tubuh, kata Tengku Yohanita, diantaranya adalah membangun kesehatan tulang dan gigi. Membantu pembuluh darah memindahkan darah ke seluruh tubuh. Membantu pelepasan hormon dan enzim yang mempengaruhi hampir setiap fungsi dalam tubuh manusia. Mendukung pergerakan otot. Menyalurkan pesan antara otak dan setiap bagian tubuh. Pengaturan ritme jantung. Kemudian menjaga Kesehatan Tulang.

Lebih jauh menurut Tengku Yohanita yang Doktor ahli THT Kepala dan Leher itu, sebagian besar kalsium yang masuk ke tubuh diserap oleh tulang. Namun, efektivitas penyerapan kalsium pada setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, dan zat gizi lain.

Karena itu, tulang manusia bisa disebut sebagai 'organ hidup'. "Ini karena sepanjang hidup kita, tulang terus mengalami proses yang disebut remodeling, yakni sel-sel tulang yang sudah lama akan dikikis dan diganti dengan yang baru. Sel tulang yang disebut osteoblas bertanggung jawab dalam pembentukan, pemeliharaan, pertumbuhan, dan perbaikan tulang," papar Doktor Yo panggilan akrab Tengku Yohanita.

Sementara sel yang disebut osteoklas, kata Doktor Yo lebih lanjut, berperan dalam proses perombakan tulang ketika sel-sel tulang dihancurkan. Selain itu, osteoblas juga membantu menyerap kalsium, serta menjaga konsentrasi kalsium darah pada tingkat optimal.

Lebih lanjut lagi diterangkan Doktor Yo, bagi anak stunting, fungsi utama kalsium dan vitamin D adalah menjaga kesehatan tulang. Kalsium menjadi komponen utama tulang, sementara vitamin D membantu proses metabolisme kalsium. Selain itu, kalsium pun dibutuhkan untuk kesehatan sistem saraf, otot, dan jantung.

Kedua nutrisi ini, tambah Doktor Yo, amat penting untuk anak stunting karena manfaatnya begitu luas. Tanpa asupan kalsium yang memadai, anak stunting sangat berisiko mengalami masalah perkembangan tulang, kulit, kuku, serta gigi.

Pertemuan silaturahmi Pengurus Komunitas Penggiat Go Eco Health Tourism dengan Ketua Dewan Riset Daerah Provinsi Sumatera Utara ditutup dengan penyerahan rancangan program pengentasan kemiskinan di kawasan pesisir melalui inovasi Kalsium Organik dan Karbon Aktif disertai sesi foto bersama.***

Editor:ZAM
Kategori:Sumatera Utara, Pemerintahan, Ekonomi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/