Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
Olahraga
16 jam yang lalu
Lewat Permainan Kreatif, Adit Taklukan Uzair di Babak Kelima
2
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
Pemerintahan
16 jam yang lalu
KPU DKI Gelar Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Gubernur Jakarta
3
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
Hukum
15 jam yang lalu
Jet Pribadi Sandra Dewi Diselidiki Kejagung dalam Kasus Korupsi PT Timah
4
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
Umum
15 jam yang lalu
Johnny Depp Berencana Beli Kastil Tua Bersejarah di Italia
5
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
Umum
15 jam yang lalu
Ditanya Kemungkinan Rujuk dengan Farhat Abbas, Nia Daniaty Pilih Bungkam
6
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Umum
15 jam yang lalu
PJ Gubernur Ribka Haluk Buka UKW Perdana Papua Tengah
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Bamsoet Dukung Warga Sipil Jadi Komponen Cadangan Pertahanan Negara

Bamsoet Dukung Warga Sipil Jadi Komponen Cadangan Pertahanan Negara
Rabu, 29 Januari 2020 20:00 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankan kehadiran UU. No.23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (UU PSDNPN) harus disambut suka cita oleh berbagai kelompok masyarakat. Melalui UU PSDNPN tersebut, negara membuka peluang bagi warga sipilnya untuk menjadi Komponen Cadangan, yang ikut berkontribusi dalam pertahanan semesta.

"Adagium klasik civis pacem parra bellum, jika ingin damai maka harus siap untuk berperang, bukanlah berarti setiap negara menginginkan peperangan. Melainkan doktrin agar setiap negara mempersiapkan kekuatan tempur militernya, ditunjang dengan komponen cadangan dari warga sipil. Sehingga bukan hanya bisa terwujud pertahanan yang kuat, melainkan juga memiliki efek gentar," ujar Bamsoet saat menerima Generasi Muda Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI), di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Rabu (29/1/20).

Untuk memperkuat GM FKPPI sebagai Komponen Cadangan Pertahanan, Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini mendorong GM FKPPI segera mengadakan kegiatan Jambore Bela Negara secara nasional, yang diikuti kader GM FKPPI dari berbagai wilayah di Indonesia. Tak hanya dijadikan ajang meningkatkan nasionalisme, Jambore Bela Negara juga harus dijadikan sebagai wahana membahas berbagai isu strategis pertahanan lainnya.

"Isu pertahanan tak hanya menyangkut alat utama sistem senjata (Alutsista) saja. Mengingat perang di era modern ini tak hanya sebatas perang fisik melalui pengerahan kekuatan militer saja. Melainkan juga perang asimetris di ranah cyber, bioteknologi, hingga ke perang pemikiran (ideologi)," tandas Bamsoet.

Kepada Badan Bela Negara FKPPI dan Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini juga mengingatkan, geografis Indonesia yang memiliki garis pantai sekitar 81.000 kilometer, dan tersebarnya pulau-pulau ke dalam tiga zona waktu, selain menjadi kekuatan juga bisa menjadi titik lemah pertahanan jika tak dikelola dengan baik. Peran masyarakat di perbatasan dan di pulau terdepan serta terpencil sangat dibutuhkan, guna memperkuat peran militer yang bertugas disana.

"GM FKPPI harus menuruni nilai-nilai perjuangan yang telah ditunjukan para orang tuanya yang mengabdikan diri di TNI maupun Polri. Menjaga kedaulatan bangsa merupakan tindakan mulia, jangan sampai semangat ini hilang hanya karena hedonisme anak muda," pungkas Bamsoet.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/