Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
Umum
19 jam yang lalu
Soal Berbagi Sembako, Inul Daratista Balas Kritikan Netizen
2
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film "That '90s Show" Season 2
Umum
19 jam yang lalu
Mila Kunis dan Ashton Kutcher Tolak Perankan Kembali Film That 90s Show Season 2
3
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
Umum
19 jam yang lalu
Perjuangan Melawan Penyakit SPS, Celine Dion Berharap Mukjizat
4
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
Olahraga
17 jam yang lalu
Susanto Jinakkan Torre Lewat Jebakan Krisis Waktu
5
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
Pemerintahan
19 jam yang lalu
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran PPK Untuk Pilkada
6
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Olahraga
15 jam yang lalu
Ditanya Lebih Bangga Indonesia atau Korsel Yang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris, Ini Jawaban Shin Tae-yong
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Anggaran DKI Terancam Defisit, PSI Desak Pemprov Transparan

Anggaran DKI Terancam Defisit, PSI Desak Pemprov Transparan
Ilsutrasi APBD. (Gambar: pontianakkota.go.id)
Kamis, 02 April 2020 17:57 WIB
JAKARTA - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta mendesak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk transparan soal kondisi anggaran DKI Jakarta saat ini. Pandemi Corona/Covid-19, disebut telah menghantam kondisi ekonomi yang otomatis berpengaruh pada pendapatan daerah.

"Saya dapat info bahwa proyeksi pendapatan daerah akan turun drastis sekitar 25 hingga 35 Triliun. APBD semakin defisit karena sejumlah sektor ekonomi berhenti beroperasi imbas virus corona," Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya warga Jakarta berhak untuk tahu bagaimana kondisi keuangan pemerintah daerah saat ini sehingga bisa dipastikan berapa anggaran belanja telah dan dapat dialihkan ke penanganan virus corona.

"Pemprov DKI harus transparan berapa pendapatan dan belanja daerah saat ini, serta kegiatan apa yang dimatikan atau anggarannya dipotong. Selain itu, Pemprov DKI juga harus transparan menginformasikan kondisi cash flow saat ini. Jangan sampai duitnya kurang, tapi malah dipakai belanja yang tidak penting," jelas William.

Lebih jauh, William menerangkan publik juga berhak mengetahui rencana kegiatan dan rincian penggunaan anggaran untuk mengatasi wabah covid-19.

"Pemprov DKI perlu memberikan informasi yang rinci mengenai kegiatan dan anggaran yang telah dikeluarkan untuk mengatasi virus covid-19. Selain itu, juga perlu disampaikan program-program yang akan dikerjakan oleh pemerintah. Di tengah defisit anggaran dan situasi pandemi, info-info semacam ini sangat penting agar masyarakat menjadi tenang karena mengetahui bahwa pemerintah benar-benar memprioritaskan anggaran untuk keselamatan warganya," ucapnya.

Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah mengunggah data anggaran di laman bkpd.jakarta.go.id (https://dashboard-bkpd.jakarta.go.id) namun disayangkan sejak 3 bulan belakangan laman tersebut tidak bisa diakses.

"Transparansi anggaran selalu menjadi hal utama yang terus kami desak, Pemprov DKI harus membuka data anggaran yang menjadi hak masyarakat Jakarta. Ini semua harus dikerjakan dengan cepat, kita berpacu dengan waktu," tegas William.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:GoNews Group, Ekonomi, Pemerintahan, Politik, DKI Jakarta
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/