Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
Olahraga
6 jam yang lalu
Kalahkan Australia di Piala Asia U 23, Erick Thohir: Luar Biasa Penampilan Indonesia
2
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
Olahraga
6 jam yang lalu
Okto Jadi Saksi Sejarah Indonesia Kalahkan Australia di Piala AFC U-23
3
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
Pemerintahan
3 jam yang lalu
Uruguay Jajaki Kerja Sama Jaminan Produk Halal dengan Indonesia
4
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
Olahraga
2 jam yang lalu
HUT ke-94, PSSI Berbagi Kebahagian dengan Legenda Timnas Indonesia
5
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
Olahraga
50 menit yang lalu
Hadapi Red Sparks, Agustin Wulandari: Kami Akan Berikan Penampilan Terbaik
6
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Olahraga
39 menit yang lalu
Megawati Ungkap Rahasia Kuat Bertahan dan Meraih Sukses di Red Sparks
Home  /  Berita  /  Lingkungan

Dampak Pandemi Corona, Tikus jadi Lebih Ganas

Dampak Pandemi Corona, Tikus jadi Lebih Ganas
Ilustrasi tikus makan sisa-sisa makanan manusia. (Gambar: Shutterstock)
Rabu, 15 April 2020 07:33 WIB
AMERIKA SERIKAT - Tikus yang diketahui biasa mencari makan di tumpukan sampah restoran dan tempat-tempat sejenis lainnya, kini kelaparan karena sejumlah restoran membatasi waktu operasinya, bahkan tutup.

Menurut para ahli, hal ini membuat tikus-tikus itu mulai mencari sumber makanan lain.

Michael H. Parsons, sarjana ilmu biologi di Universitas Fordham menjelaskan, tikus-tikus secara tradisional cenderung malu. Namun kini, kemungkinan akan semakin banyak tikus yang muncul di depan publik, karena kekurangan makanan.

Sebagian bermigrasi ke lingkungan baru, karena tidak dapat menemukan makanan di lingkungan lama.

"Kamu mungkin akan menemukan kelompok populasi (tikus) yang lebih cerdas dan lebih tangguh yang sebelumnya mungkin belum pernah terhubung dengan manusia. Atau, setidaknya tidak diamati oleh manusia secara langsung," kata Parsons dikutip dari Insider, Rabu (15/4/2020).

Selain migrasi karena kekurangan makanan, tikus-tikus itu juga mulai menjadi kanibal, sebagai imbas dari insting untuk bertahan hidup.

"Seperti dalam sejarah umat manusia, di mana orang mencoba mengambil alih tanah lalu mereka datang dengan militer dan tentara kemudian bertarung sampai mati," ungkap Rodentolog Perkotaan Amerika Serikat, Bobby Corrigan, kepada NBC News.

Dalam jangka pendek, tikus akan mengurangi populasi mereka dan pengembangbiakan cenderung tertahan.

Parsons menyebut ini sebagai "skenario kasus terbaik". Namun, kondisi itu juga bisa saja mengarah pada jenis tikus baru yang lebih kuat, sebagai hasil dari pengembangbiakan jangka panjang.

Jika itu yang akan terjadi, siapkah kita?***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:Berbagai Sumber
Kategori:DKI Jakarta, GoNews Group, Internasional, Lingkungan, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/